HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sebuah ilmu dipelajari sebab manfaat tertentu. Tanpa ada manfaat yang jelas, maka mempelajari sebuah ilmu hanya membuang waktu percuma. Demikian juga ilmu kalam Aswaja (Asy’ariyah-Maturidiyah), ia dipelajari sebagai fardhu kifayah karena manfaat tertentu, di antaranya: 1. Membuat akidah islam tertanam mantap dalam hati sebab beragama tidak berdasarkan taklid buta ikut-ikutan orang tua […]Read More
Tags : ilmu kalam
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Seringkali dalam ilmu kalam, argumentasi tentang suatu hal yang seharusnya diutarakan secara jelas dan logis, malah tidak nyambung. Misalnya seperti beberapa kasus di bawah ini. Allah bukan jisim. Lalu muncul ateis yang menuntut bukti keberadaan Allah dengan ditunjukkan sosok fisiknya di mana, fotonya mana dan seterusnya. Kalau tidak ada foto dan sosok fisik, […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Mujassimah berbeda pendapat dalam banyak hal. Ini membuat mereka punya banyak ragam pendapat. Salah satu pendapat mereka yang kita lihat terus ada higga sekarang adalah seperti perkataan gembong Mujassim berikut: وقال هشام بن الحكم: أن ربه في مكان دون مكان وأن مكانه هو العرش وأنه مماس للعرش وإن العرش قد حواه وحده Artinya: […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Ahli kalam Aswaja di masa lalu memakai istilah jauhar, jisim, dan aradh untuk mengklasifikasi isi semesta yang semuanya adalah makhluk. Mereka berkesimpulah bahwa Allah pasti bukan ketiganya. Sekarang, istilah populer bagi klasifikasi semesta adalah ruang, waktu, materi dan energi. Jadi, kesimpulan Aswaja sesuai prinsip di atas adalah Allah bukan ruang, bukan waktu, […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Istilah jauhar, jisim dan aradl sering jadi poin kritik pada Akidah Ahlussunah wal Jamaah (Asy’ariyah-Maturidiyyah). Sejak dulu, ulama yang antipati pada semua jenis ilmu kalam, sehingga otomatis bodoh tentang istilah ilmu kalam. Menjadikan penggunaan istilah jauhar, jisim, aradl sebagai jurus andalan untuk membuktikan bahwa ilmu kalam mengambil akidahnya dari tokoh Filsafat Yunani semisal […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Perkataan mas Muhammad Atim di screenshot ini tidak cermat dan mencampur dua proposisi yang berbeda, yakni antara: (1) al-Qur’an di mana pun berada adalah kalamullah, dan (2) al-Qur’an bukan makhluk. Akhirnya susunan seperti itu secara logika tidak bisa menghasilkan kesimpulan yang valid. Kalau pun dipaksa untuk disimpulkan, maka akan sampai pada kesimpulan sesat, semisal: […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Imam Al-Ghazali dalam kitab berjudul “Al-Iqtishad fi al-I’tiqad” terdapat bagian bagaimana cara dia menaklukkan atau memojokkan cara berpikir kaum Mu’tazilah dan para filsuf (pemikir filsafat). Dalam salah satu pembahasan Imam Al-Ghazali sebagaimana diterangkan oleh cendekiawan NU, KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) memuat tentang perdebatan kata “Nabi”. Dijelaskan apakah sama artinya dari […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Masih banyak dari kalangan penuntut ilmu bahkan dari Asatizah tidak bisa membedakan antara tiga istilah ini yakni aqidah, ilmu kalam, dan falsafah akhirnya banyak sekali yg mencampur adukan antara tiga ilmu yg berbeda ini. Adapun aqidah adalah ilmu yg membahas tentang apa saja yg wajib kita yakini & ilmu ini terkesan mudah […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Sejak zaman dahulu selalu terjadi perdebatan antara pelajar tentang hukum mempelajari Mantiq dan Ilmu Kalam. Ada yang mengatakan 2 ilmu tersebut Haram ada yang mengatakan mubah, ada yang mengatakan Fardhu Kifayah bahkan Fardhu A’in. Saya akan headline yang mengatakan bahwa hukumnya adalah haram, biasanya pendapat ini di back up habis-habisan oleh para Wahabi […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab (Cucu MBAW pendiri gerakan Wahabi) menulis sebuah kitab berjudul At-Taudhih (التوضيح عن توحيد الخلاق في جواب أهل العراق) yang berisi penjelasan-penjelasan tentang akidah menurut metode kakeknya, yakni Syaikh MBAW sendiri. Di antara isinya adalah pernyataan bahwa Allah tidak bertempat. Ya, anda tidak salah […]Read More