Metodologi Imam Fakhruddin Arrazi dalam Pembelajaran Ilmu Kalam

 Metodologi Imam Fakhruddin Arrazi dalam Pembelajaran Ilmu Kalam

Metodologi Imam Fakhruddin Arrazi dalam Pembelajaran Ilmu Kalam (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM , Yogyakarta – Sosok al-Imam Fakhruddin Arrazi sangat berpengaruh dan mempunyai jasa yang sangat besar dalam Ilmu Kalam dan perkembangannya pada masanya.
Dari segi kitab-kitab yang beliau karang atau murid-murid yang beliau didik seperti al-Imam al-Katibi pengarang Arrisalah Assyamsiyah fil Mantiq. Sebab itulah julukan “al-Imam” yang ada pada setiap ulum aqliyah yang disematkan pada sosok beliau bukan hisapan jempol belaka.
Pada zaman beliau, para filosof tidak mempunyai taring sama sekali karena beliau membuat pembelajaran filsafat.
Pada masanya mengikuti metologi ahli sunnah yaitu beliau seperti berkata pada pelajar filsafat,
“Jika kalian ingin mempelajari ilmu filfasat maka pelajarilah menurut pemahaman Ahli Sunnah!”
Menurut saya ini adalah puncak kejayaan ahli sunah dan bukan sebaliknya seperti yang kita lihat pada zaman sekarang ini yang mana kita disuruh untuk memahami Islam dengan gaya liberal dll.
Beliau juga mempunyai kritikan dalam ilmu mantiq yang sanya anggap sangat radikal pada tasawur dan merubah wajah daripada mantiq Aristo itu sendiri.
Begitu pula pada zaman beliaulah Ilmu Kalam berevolusi menjadi methodologi mutaakhirin setelah dikritik oleh al-Imam al-Ghazali di dalam beberapa aspeknya.
Artinya pemikiran al-Imam Fakhruddin Arrazi pada Ilmu Kalam sangat penting sekali dalam memahami haqiqat ilmu tersebut.
Akan tetapi Ironisnya banyak sekali orang-orang pada zaman ini yang memgharamkan pembacaan kitab dan pemikiran al-Imam Arrazi karena berpegang terhadap beberapa kalimat yang dinukil oleh ulama-ulama terdahulu tentang metodologi al-Imam Arrazi karena ketidaktahuan mereka tentang beliau.
Atau karena ada agenda tersembunyi dalam kritikan mereka terhadap beliau seperti kritikan Ibn Taimiyah kepada al-Imam Fakhruddin Arrazi.
Hal ini menyebabkan dangkalnya pemahaman para pelajar terhadap Ilmu Kalam seperti yang kita rasakan pada zaman sekarang yang mana Ilmu Kalam hanyalah berkaitan tentang sifat 20 saja.
Al-Imam Fakhruddin Arrazi mempunyai metodologi khusus didalam dalam Ilmu kalam yaitu beliau lebih mengedepankan mengcounter musuh (roddul khushum) daripada menjelaskan aqidah ahli sunnah terutama dalam kitab-kitab beliau yang level tinggi seperti Arba’in dan al-Matholib al-Aliyah.
Menurut saya ini bukan sesuatu yang asing daripada Ilmu Kalam karena Ilmu Kalam sendiri terdiri atas dua asas yaitu isbat ( pembuktian) aqidah dan membatalkan mazhab lawan.
Memang metodologi ini tidak sesuai dengan orang-orang yang masih pemula (beginner) dalam Ilmu Kalam karena beliau tidak mengarang kitab-kitabnya untuk pemula.
Akan tetapi kitab-kitab beliau sangat berguna bagi pelajar yang sudah mempunyai pengalaman dalam kitab Ilmu Kalam untuk bisa menambah pengetahuannya dalam Ilmu Kalam.
Menurut saya inilah makna إلجام العوام عن علم الكلام yaitu melarang atau membatasi orang awam terhadap ilmu kalam dan semua ilmu yang orang tersebut tidak mampu mencernanya.
Bagi Pelajar yang ingin mempelajari kitab-kitab al-Imam Fakhruddin Arrazi saya sebutkan silsilah kitab beliau yang bisa dijadikan silabus dalam pembelajaran Ilmu kalam.
Level-1: Masail Khomsun
Level-2: Ma’alim Fi Ushuluddin.
Level-3: al-Arbain Fi ushuluddin
Level-4: al-Matholib al-Aliyah. []

Habib Ali Baqir al-Saqqaf

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *