HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pakar filsafat dan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahruddin Faiz dalam sebuah pengajian filsafatnya menyebut bahwa penderitaan yang dialami oleh manusia disebabkan karena ia kurang ilmu. Faiz menjelaskan pengetahuan yang kurang mendalam serta minimnya ilmu yang dimiliki bisa menjadi sebab seseorang merasa menderita dalam kehidupannya. “Penderitaan itu sebenarnya terjadi karena manusia ilmunya […]Read More
Tags : Filsafat
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Masih banyak dari kalangan penuntut ilmu bahkan dari Asatizah tidak bisa membedakan antara tiga istilah ini yakni aqidah, ilmu kalam, dan falsafah akhirnya banyak sekali yg mencampur adukan antara tiga ilmu yg berbeda ini. Adapun aqidah adalah ilmu yg membahas tentang apa saja yg wajib kita yakini & ilmu ini terkesan mudah […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pakar filasat Islam dan juga dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Fahrudin Faiz membagikan rumus hidup agar senantiasa diliputi ketenangan dan kedamaian. Menurut Faiz, salah satu kunci penting agar hidup menjadi tenang adalah berhenti berekspektasi yang berlebihan. Sebab, ekspektasi yang berlebihan hanya akan menimbulkan kekecawaan. Berekspektasi boleh-boleh saja dalam hidup, namun hal yang […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – “… the only thing we require to be good philosophers is the faculty of wonder…” – Sofies Verden (Sophie’s World/Dunia Sophie) Sebuah kutipan quotes menarik yang sempat saya catat saat membaca novel Sophie’s World atau Dunia Sophie untuk kali pertama saat duduk di bangku perkuliahan beberapa tahun lalu. Saya juga sempat menonton versi filmnya […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Intelektual Muslim Indonesia, Fahruddin Faiz memberikan tips agar seseorang yang ingin hidup bahagia. Menurutnya dalam hidup ini kuncinya ada dua. Pak Faiz sapaan akrabnya menilai bahwa barang siapa yang memegang dua kunci hidup itu, maka ia akan dilimpahi banyak kebahagiaan. “Sering saya bilang, kuncinya orang hidup itu dua, (yakni) tahu diri dan […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Hakikat daripada ilmu kalam adalah bagaimana kita memahami dunia ini berdasarkan al-Ma’lum Minaddin Bidhoruroh. Sekiranya jika hasil dari pikiran kita bertentangan dengan al-Ma’lum Minaddin Bidhoruroh maka secara Ilmu Kalam itu adalah hasil yang salah dan mesti diulangi proses berpikirnya dari awal. Berbeda dengan hakikat Ilmu Filsafat yang lebih umum dari Ilmu kalam yaitu […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Bagaimana agama dipahami dalam batas-batas rasio (akal-budi), atau rasionalitas dalam beragama? Di dalam buku seorang filsuf terkenal, Immanuel Kant, yang berjudul Agama dalam Batas-Batas Akal Budi menjelaskan perihal batas rasionalitas beragama tersebut. Lalu, bagaimanakah peranan dan posisi akal budi dalam sebuah agama? Kalau kita sadari, dewasa ini kita dapat menemui sebagian orang yang […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Eksistensi bisa dikatakan sebagai salah satu aliran filsafat yang mengulas keberadaan manusia di dunia ini. Aliran tersebut menyatakan bahwa keberadaan manusia berbeda dengan keberadaan benda-benda lain. Musababnya karena manusia menyadari keberadaannya, sementara benda-benda lain tidak. Manusia merupakan topik sentral dalam filsafat eksistensi. Banyak hal mendasar ditanyakan dalam filsafat ini. Misalnya, apa itu manusia? […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Sejak kecil, barangkali ada banyak pertanyaan yang merupakan cermin dari fitrah Islam yang suci di dalam kepala kita. Hal ini terlihat ketika salah seorang jemaah majelis mengisahkan ketika sang anak bertanya: “Kenapa Allah menciptakan orang kafir lalu Dia siksa mereka di neraka? Kenapa tidak Dia ciptakan semua manusia beriman?” tanya seorang anak kepada […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Tuduhan bahwa Imam al-Ghazali (w. 505 H/1111 M) adalah sumber kemunduran dunia Islam, sudah sering saya dengar. Anehnya, masih berlanjut hingga sekarang. Melalui kitabnya yang masyhur, Ihya’ ‘Ulum al-Din, al-Ghazali dianggap telah menanamkan mentalitas pasrah, fatalistik, dan “menyingkir” dari dunia (‘uzlah). Dengan demikian menyebabkan kemunduran umat. Al-Ghazali juga dianggap sebagai “dalang” yang bertanggung […]Read More