HIDAYATUNA.COM – Saya pernah mengajar kitab al-Qistos al-Mustaqim dalam fan ilmu mantiq karangan Imam al-Ghazali. Kitab ini adalah kitab mantiq paling unik yang pernah saya baca. Dalam kitab tersebut beliau ingin “mengislamkan” ilmu mantiq yang didominasi dengan istilah-istilah para filosof yunani dengan istilah-istilah Islami. Artinya beliau ingin membuktikan bahwa sebenarnya dalam Islam bahkan dalam Al-Qur’an […]Read More
Tags : Al-Ghazali
HIDAYATUNA.COM – Sistem nilai berupa angka-angka itu sedikit punya andil membelokkan pengetahuan atau ilmu tidak pada tempatnya. Kecenderungan untuk mendapat nilai fantastis seolah menyelewengkan tujuan pokok ilmu pengetahuan. Hal ini bukan berarti menganggap bahwa sistem nilai berupa angka sebagai sesuatu yang tidak penting. Diakui atau tidak itu memang penting sebagai barometer kualifikasi peserta didik. Tetapi, […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Di dunia nyata atau di media sosial ini banyak sekali saya temukan ustaz dan pakar ilmu lainnya yang jauh di atas saya dari berbagai disiplin ilmu. Maha benar Allah dengan firman-Nya: وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ “…. dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.” (QS Yusuf 76) […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Apakah benar terjadi kemunduran dalam hal kultur pengetahuan di kalangan “anak-cucu” al-Ghazali dan al-Asy’ari? Apakah benar, dengan mengikuti ajaran kedua ulama besar ini, warga nahdliyyin mengalami kemunduran dalam aspek pengetahuan dan daya kritisisme? “Anak-cucu” al-Ghazali dan al-Asy’ari dalam konteks Indonesia adalah warga nahdliyyin, terutama para santri, mahasiswa, aktivis Nahdlatul Ulama (NU). Merekalah anak-cucu […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Tuduhan bahwa Imam al-Ghazali (w. 505 H/1111 M) adalah sumber kemunduran dunia Islam, sudah sering saya dengar. Anehnya, masih berlanjut hingga sekarang. Melalui kitabnya yang masyhur, Ihya’ ‘Ulum al-Din, al-Ghazali dianggap telah menanamkan mentalitas pasrah, fatalistik, dan “menyingkir” dari dunia (‘uzlah). Dengan demikian menyebabkan kemunduran umat. Al-Ghazali juga dianggap sebagai “dalang” yang bertanggung […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Di dunia kampus Islam masa lalu, STAIN, IAIN atau UIN, biasa terdengar kritik terhadap Asy’ariyah yang dikambinghitamkan sebagai biang kemandekan umat. Imam Al-Ghazali yang biasanya jadi aktor tertuduh karena secara terbuka beliau mengkritik filsafat dengan analisis yang tajam. Filsafat dianggap sebagai induk bagi ilmu lain, maka pengkritik filsafat dipersekusi sebagai aktor yang menyebabkan dunia […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Sosok Imam al-Ghazali penganggit kitab Ihya’ yang masyhur itu bisa dilihat dengan berbagai sudut pandang. Di dalam diri al-Ghazali kita jumpai pelbagai ragam “profil” yang kompleks. Tetapi lebih penting dari itu, al-Ghazali adalah “spesimen” atau satu contoh yang mewakili model keulamaan dan keintelektualan dalam sejarah Islam di masa lampau. Model ini bisa memberikan […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendikiawan Muslim sekaligus Direktur Utama Kelompok Mizan, Haidar Bagir ikut angkat suara soal perdebatan kelompok sains dengan agama yang memanas baru-baru ini. Dalam tanggapannya, Haidar Bagir menyoroti masalah anggapan dari kelompok sains yang menilai sains lebih tinggi kedudukannya dibanding agama ataupun filsafat. Haidar menjelaskan bahwa bagi seseorang yang menggap sains lebih tinggi […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel, Firdaus Muhammad menyebut Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali melahirkan Ihya Ulumuddin merupakan sebagai sebuah mahakarya di dalam dunia tasawuf. “Imam Al-Ghazali melahirkan Ihya Ulumuddin sebagai mahakarya dalam dunia tasawuf,” ungkap Firdaus Muhammad dalam sebuah artikelnya dikutip Hidayatuna.com, Rabu, 10 Juni […]Read More