Perdebatan Sains dan Agama, Haidar Bagir Minta Tiru Al-Ghazali
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendikiawan Muslim sekaligus Direktur Utama Kelompok Mizan, Haidar Bagir ikut angkat suara soal perdebatan kelompok sains dengan agama yang memanas baru-baru ini.
Dalam tanggapannya, Haidar Bagir menyoroti masalah anggapan dari kelompok sains yang menilai sains lebih tinggi kedudukannya dibanding agama ataupun filsafat. Haidar menjelaskan bahwa bagi seseorang yang menggap sains lebih tinggi kedudukannya dibanding agama, maka ia harus benar-benar mempelajari agama atau filsafat secara komprehensif.
Menurutnya dengan mempelajari keduanya, maka kelompok yang menganggap sains lebih ‘mulia’ dibanding agama atau filsafat bisa memberikan penilaian yang fair.
“Kalau ada yang bilang sains lebih baik daripada filsafat atau agama, dia harus tahu benar sains, juga filsafat & agama. Kalau tidak, bagaimana bisa membandingkan dengan fair & bilang sains lebih baik dari yang lain? Apalagi kalau nggak benar-benar tahu tentang siains?” ujar Haidar Bagir dikutip Hidayatuna.com, Jumat (3/7/2020) melalui akun Twitternya @Haidar_Bagir.
Untuk itu lanjut dia, “Sebaiknya membatasi pada yang benar-benar diketahui aja,” sambungnya.
Dalam kasus ini, ungkap Haidar, para saintis yang mengkritik agama atau filsafat, alangkah baiknya bisa meniru sosok dari Imam Al-Ghazali. Dimana saat Gazhali mengkritik filsafat ia benar-benar komprehensif, karena ia telah mempelajari dan menggeluti ilmu tersebut puluhan tahun.
“Seperti saat Ghazali sebagai agamawan (sufi) mengkritik pemikiran filosof. Dia pelajari filsafat & tuliskan Maqashid al-Falasifah (Maksud-maksud kaum Filosof) sebegitu bagus & fair, hingga sempat dikira karya filosof/Ibn Rusyd sendiri. Sekarang ini orang mengritik agama padahal nggak banyak tahu tentang agama,” tandasnya.