Al-Ghazali Lahirkan Ihya Sebagai Mahakarya Dunia Tasawuf
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel, Firdaus Muhammad menyebut Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali melahirkan Ihya Ulumuddin merupakan sebagai sebuah mahakarya di dalam dunia tasawuf.
“Imam Al-Ghazali melahirkan Ihya Ulumuddin sebagai mahakarya dalam dunia tasawuf,” ungkap Firdaus Muhammad dalam sebuah artikelnya dikutip Hidayatuna.com, Rabu, 10 Juni 2020.
Imam Al-Ghazali lanjut dia, telah mengajarkan kezuhudan sebagai buah dari pemaknaan cinta hamba pada Allah itu merupakan dimensi paling suci dalam kehidupan manusia.
“Zuhud mengajarkan kita untuk tidak lagi mementingkan gemerlap kehidupan duniawi melainkan meraih cinta pencipta kebahagiaan,” jelasnya.
Selain itu, Firdaus menjelaskan bahwa Imam Al-Ghazali mengenalkan esensi mahabbah, kecintaan dan kerinduan pada Allah menjadikan hati selalu terpaut pada-Nya dengan segenap keridhaan.
“Karena cinta, seseorang menjadi abai dengan lingkungannya, begitu juga dengan orang yang merasakan lezatnya cinta pada Allah hingga melupakan gemerlap kehidupan duniawi,” katanya.
Dalam karnyanya Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali, menurut Firdaus, imamul hujjah Islam itu menekankan tentang perjalanan cinta seorang salik atau abid yang menggapai tingkatan marifat cinta.