Rezha Rizqy Novitasary

Pesan Bu An’an untuk Para Perempuan (Kisah Bu An’an Bagian

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Selain berperan sebagai mediator perdamaian, Bu An’an juga aktif di Sekolah Perempuan Tasikmalaya besutan The Asian Muslim Action Network atau AMAN Indonesia. Banyak sekali yang beliau dapatkan dari Sekolah Perempuan tersebut. Tentu saja tujuan Bu An’an aktif di Sekolah Perempuan adalah untuk memberdayakan perempuan, terutama korban kekerasan. Seperti yang kita tahu, tiga dari […]Read More

Kisah Bu An’an, Pejuang Perempuan dari Tasikmalaya (Bagian Pertama)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Siapa yang tak kenal Bu An’an? Seorang perempuan dari Tasikmalaya yang berjuang untuk sesama perempuan. Beliau adalah ketua harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Selain itu beliau juga aktif di Sekolah Perempuan. Bu An’an dikenal sebagai mediator perdamaian. Ia berkali-kali berhasil menjadi mediator antara korban kekerasan seksual dan keluarganya dengan […]Read More

Bagaimana Peran Perempuan dalam Merawat Bangsa dari Paham Ekstremisme?

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Tak jarang kita menemui kawan seagama yang bersikap ekstrem dan nampak bersikap kaku. Ekstremisme dalam beragama ini muncul sebab pemahaman yang sempit dalam memahami agama. Beberapa orang bersikap eksklusif. Menganggap kelompoknya adalah kelompok yang paling benar. Manhaj yang mereka anut adalah satu-satunya pilihan yang terbaik di atas manhaj kelompok lain. Paham ekstremisme […]Read More

Mengenal Qutub Jehan Kidwai, Salah Satu Pembicara KUPI II

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Qutub Jehan Kidwai, adalah salah satu pembicara dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia dalam sesi Kongres Internasional. Qutub Jehan Kidwai adalah Ketua Network for Education, Empowerment, Development and Awareness (NEEDA), India. Qutub berasal dari Mumbai, India. Sebagai perempuan muslim di India, Qutub menyadari banyak tanggung jawab yang ia emban. Islam adalah agama minoritas di […]Read More

Hak Aborsi bagi Korban Kekerasan Seksual

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Pada tanggal 25 November 2021, projectmulatuli.org mengunggah berita tentang seorang anak korban kekerasan seksual. Namanya Melati (bukan nama sebenarnya), usianya masih 12 tahun dan duduk di kelas 6 SD. Ia diperkosa oleh tetangganya sendiri yang telah berusia 56 tahun. Percobaan pemerkosaan terjadi tiga kali, hingga akhirnya korban berani mengadukan rasa sakit di vaginanya […]Read More

Menikahkan Korban dengan Pelaku Kekerasan Seksual adalah Seburuk-buruknya Gagasan

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Beberapa hari yang lalu, saya sempat membaca kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kementerian Koperasi dan UKM. Berita tiba-tiba viral, setelah sebelumnya situs konde.co yang pertama kali memberitakan kasus ini mendadak down. Diduga situs konde mendapat serangan dari pihak yang ingin melindungi pelaku. Kasus kekerasan seksual, memang sangat banyak terjadi. Menurut CATAHU […]Read More

Bagaimana Cara agar Korban Pelecehan Seksual Tidak Dilecehkan Kembali?

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Saya ingin mengawali tulisan ini dengan melempar pertanyaan, bagaimana agar korban pelecehan seksual tidak dilecehkan kembali? Umumnya, kita akan mendengar jawaban-jawaban serupa atas pertanyaan ini. Korban harus berpakaian tertutup. Korban tidak boleh keluar malam. Korban jangan sampai berdandan menor. Tipe-tipe jawaban tersebut biasanya muncul dari masyarakat patriarkal. Jawaban ini mengarah untuk menyudutkan korban […]Read More