HIDAYATUNA.COM – Ketika berbicara mengenai pemuda, gambaran yang terpikirkan adalah semangat yang menyala-nyala dan kemampuan kreatif yang kuat. Semangat dan ide-ide segar seringkali muncul, seperti yang disampaikan oleh Bung Karno dalam ungkapannya yang terkenal: “Berikan aku sepuluh pemuda, dan aku akan mengguncang dunia.” Hal ini menegaskan bahwa pemuda adalah aset penting yang harus dimiliki dan […]Read More
Tags : Bangsa
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Tak ada rotan, akar pun jadi. Gagal dapat gadis idola, anak tetangganya pun boleh juga. Inilah kondisi saya saya menjadi badal ghalath Dr. Muqsith Ghazali di hadapan Ruasa’ PBNU, di Pondok Qomaruddin, Gresik. Dulu, wilayah kekuasaan Islam memang tanpa sekat batas negara. Makanya bila ada ulama dari Nusantara melakukan ibadah haji ke […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Barangkali sampai hari ini, Mesir jadi wilayah yang banyak memproduksi ulama muslim kenamaan dengan ciri kritis, agak nakal, dan terbilang dinamis. Di sana ada sekian nama yang dapat kita jadikan rujukan dalam melihat pertautan antara realitas aktual dengan ajaran Islam. Adalah Muhammad Sa’id al-Asymawi, salah satu ulama kontemporer Mesir yang memiliki daya kritis, […]Read More
Oleh: Didi Manarul Hadi HIDAYATUNA.COM – Menurut Berger, “simbol keagamaan selalu berada pada puncak gunung dari peristiwa bersejarah, legenda-legenda dan sebagainya, juga memiliki kekuatan untuk mengarahkan pikiran manusia”. Pada dasarnya manusia memang tidak bisa lepas dari adanya simbol, karena sejatinya simbol inilah yang menjadikan manusia mengenal alam semesta dengan segala isinya, yaitu berupa tanda atau […]Read More
Oleh: Muhammad Hazballoh Da’in HIDAYATUNA.COM – Agama dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin memberi analogi tentang hubungan antara negara dengan agama. Agama adalah asal dari seluruh implementasi aturan tuhan, sementara negara dengan kepemerintahan adalah jaminan atas keberlangsungan ritual keagamaan. Tanpa adanya penjaga maka agama akan sia-sia. […]Read More
Senyap Disebut Sebagai Cara Pemerintah dalam Selesaikan Kasus Intoleransi yang Ada di Indonesia selama ini. HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani mengungkapkan bahwa, cara pemerintah dalam menyelesaikan kasus intoleransi dengan cara senyap. Tujuannya, untuk mencegah adanya konflik terbuka. “Pemerintah selesaikan kasus intoleransi secara senyap, untuk mencegah konflik terbuka,” kata Jaleswari, Jakarta, […]Read More
Umat Islam kurang mendapat peran kebangsaan secara optimal dan bangsa kehilangan peluang besar dari sebuah kekuatan nasionalRead More