Sebuah Renungan untuk Pemuda Penerus Bangsa

 Sebuah Renungan untuk Pemuda Penerus Bangsa

Posisi NU Jelang Deklarasi Sumpah Pemuda (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Ketika berbicara mengenai pemuda, gambaran yang terpikirkan adalah semangat yang menyala-nyala dan kemampuan kreatif yang kuat. Semangat dan ide-ide segar seringkali muncul, seperti yang disampaikan oleh Bung Karno dalam ungkapannya yang terkenal: “Berikan aku sepuluh pemuda, dan aku akan mengguncang dunia.”

Hal ini menegaskan bahwa pemuda adalah aset penting yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh setiap bangsa di dunia. Tidak hanya Bung Karno yang mengakui peran vital pemuda, tetapi tokoh-tokoh lain di berbagai negara juga sepakat mengenai hal tersebut.

Ilya Abu Mahdi, seorang sastrawan dari Libanon, menggambarkan peran pemuda dengan sangat indah dalam syairnya. Dia mengibaratkan pemuda seperti bunga dan bintang yang menghiasi dunia, dengan masa depan suatu bangsa tergantung pada generasi muda tersebut.

Namun, meskipun harapan yang besar diletakkan pada pemuda, ini juga merupakan beban berat bagi mereka. Harapan dan ekspektasi yang tinggi bisa menjadi beban yang berat, terutama ketika menghadapi tantangan dan godaan negatif di era teknologi dan informasi saat ini. Berikut adalah syairnya:

سلام عليكم رجال الوفاء # وألف سلام على الوافيات

ويا فرح القلب باالتاشئين # ففي هؤلاء جمال الحياة

هم الزهر في الأرض إذا لا زهور # و شهب إذ الشهب مستخفيات

إذا انا اكبرت شان الشباب # فإن الشباب أبو المعجزات

حصون البلاد واسوارها # إذا نام حراسها والحماة

عد لهم وعد فيه # فيا أمس فا خر بما هوات

ويا جبذا الأمهات اللواتي # يلدن النوابغ النابغات

فكم خلدت أمة بيراع # وكم نشأت في دواع

 

Artinya: “Selamat kepada kalian wahai para pemuda yang loyal. Ribuan selamat atas tercapainya harapan. Alangkah senangnya hati dengan datangnya generasi. Di sana, keindahan kehidupan menghiasi  Mereka adalah bunga di dunia tatkala tak ada bunga. Dan bintang tatkala bintang-bintang menghilang. Jika kuagungkan pemuda, maka sesungguhnya pemuda adalah induk keajaiban Mereka adalah banteng negara dan perisainya, tatkala punggawanya tertidur terlena. Hari esok milik mereka, hari esok ditangan mereka. Wahai masa lalu, berbanggalah dengan kedatangannya. Wahai para ibu yang melahirkan tokoh-tokoh terkemuka. Betapa banyak bangsa yang kekal dengan penanya! Betapa banyak bangsa yang tumbuh dengan tintanya.

Meskipun demikian, kita harus tetap mempercayai peran penting yang dimiliki oleh pemuda, seperti yang diyakini oleh para tokoh seperti Ilya Abu Mahdi dan Pramoedya Ananta Toer. Pemuda telah membuktikan perannya dalam sejarah, khususnya dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk mencapai keajaiban bagi nasib bangsa kita, dengan pemuda generasi milenial memimpin perubahan dengan inovasi dan produktivitas mereka.

Setiap generasi muda harus sadar akan tanggung jawab dan harapan besar yang mereka emban dari generasi sebelumnya. Meskipun masa muda akan berlalu, kerja keras mereka akan dikenang sebagai sejarah, seperti peristiwa hari kebangkitan nasional, berdirinya organisasi-organisasi kepemudaan hingga sumpah Pemuda.

Bangsa Indonesia diyakini tidak akan kekurangan pemuda berkualitas, tetapi kesuksesan ini harus diimbangi dengan tekad dan usaha nyata. Setiap pemuda dilahirkan dengan harapan dari para pendahulu, dan tugas mereka adalah membuktikan bahwa pemuda adalah sumber keajaiban bagi bangsa.

Muhammad Ahsan Rasyid

Muhammad Ahsan Rasyid, magister BSA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sukarelawan. Tinggal di Yogyakarta, dapat disapa melalui Email: rasyid.ahsan.ra@gmail.com.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *