HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Ploso, Modjo, Kediri, KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar atau dikenal dengan Gus Kautsar memberikan wejangan kepada para perempuan muslim. Menurutnya, pesan tersebut penting untuk dijadikan pegangan bagi para wanita muslim. Salah satu sifat yang tidak perlu dilakukan di antaranya adalah gemar mengeluh, mengungki, hingga membandingkan. “Jangan sampai kalian jadi perempuan […]Read More
Tags : perempuan
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Akhir-akhir ini media sosial tengah ramai membicarakan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap para kontestan sebuah kontes kecantikan yakni Miss Universe Indonesia. Di tengah gempuran pemberitaan tersebut, saya sempat merenung, sebenarnya apa tujuan kontes kecantikan diadakan. Sebab sepanjang pengetahuan saya kontes ini seperti agenda tahunan yang wajib diselenggarakan oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Di […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Kebijakan tentang affirmative action di Indonesia memang sudah diberlakukan sejak hadirnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2003 pasal 65 ayat 1 tentang keterwakilan perempuan oleh partai politik dalam pemilihan umum DPR, DPD, DPRD. Serta hadirnya UU No. 2 tahun 2008 tentang menjamin sekurang-kurangnya 30 % keterlibatan perempuan di partai politik. Kemudian ketentuan penerapan zipper […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Iran – Iran telah meluncurkan kembali patroli yang disebut polisi moralitas atau polisi moral ketika pihak berwenang meningkatkan upaya mereka untuk menegakkan aturan jilbab wajib negara. Saeid Montazeralmahdi, juru bicara pasukan penegak hukum Iran, mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa polisi moral tersebut adalah patroli polisi sekarang beroperasi dengan berjalan kaki dan dengan kendaraan untuk menindak […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, berbagai media tengah sibuk memberitakan nama-nama politisi yang akan maju pada pemilu ke-6 pasca reformasi ini. Mulai dari profil hingga wawancara eksklusif yang membahas kinerja dan program kerja para politikus ditayangkan untuk menggaet para pemilih di pemilu nanti. Selain itu, di media sosial kehidupan kita juga […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Menjadi seorang ibu rumah tangga atau full-time housewife adalah hal yang dianggap normal pada masa dulu kala. Akan tetapi, dengan adanya perubahan sosial dan ekonomi, banyak wanita yang memilih untuk mengejar karir dan meraih pendidikan tinggi. Namun, keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga tetap menjadi pilihan yang sangat dibicarakan dan diperdebatkan dalam masyarakat […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah resmi melantik kepengurusan baru Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat Nadhlatul Ulama (NU) Malaysia periode 2022-2025. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh jajaran pengurus PCI Fatayat NU Malaysia untuk menguatkan khidmah dan perjuangan menuju 1 visi Fatayat NU melalui berbagai strategi. “Menuju 1 visi […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Memilih memiliki anak atau childfree, sama halnya seperti memilih menikah atau melajang. Hal itu merupakan hak setiap individu yang tidak bisa dihukumi satu benar dan yang lainnya salah. Dalam tulisan ini kita tidak akan membandingkan pilihan para orang tua baru yang memilih memiliki anak ataupun sebaliknya karena hal tersebut merupakan sepenuhnya hak masing-masing […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Salah satu ihwal yang sering kita dapatkan ketika mendengar suatu kata yang berkonotasi negatif yang disepakati oleh masyarakat, kita cenderung menolak keras untuk menggunakan kata tersebut. Feminisme, misalnya. Mendengar kata ini, kita seolah membayangkan seseorang yang kerap kali tidak bisa diatur, liar dan tidak pemberontak. Ideologi ini juga ditolak karena asalnya dari Barat, […]Read More
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – KH. Husein Muhammad dalam bukunya berjudul “Perempuan, Islam, dan Negara” menjelaskan bahwa keterlibatan perempuan untuk belajar di pondok pesantren merupakan hal yang baru. Tidak seperti sekarang ini. Sebab, sekitar tahun 1920an, jarang dijumpai anak perempuan ikut belajar (nyantri) di pondok pesantren. Bahkan tahun 1930an, keberadaan dan tampilnya perempuan di ruang publik masih […]Read More