Alissa Wahid Kagum Kesederhanaan Gus Baha

 Alissa Wahid Kagum Kesederhanaan Gus Baha

Ijazah Gus Baha agar menjadi orang yang berwibawa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Putri presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengungkapkan rasa kagumnya pada sosok ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Menurutnya, meski namanya besar, namun Gus Baha tetap menjaga dan merawat sifat kesederhaannya.

Alissa mengungkapkan menjadi orang yang semakin berkembang pengaruhnya & ketokohannya, membawa banyak tantangan. Salah satunya, perasaan menjadi Big Shot (orang hebat).

“Saya kagum Gus Baha sampai saat ini menjaga diri agar tetap menjadi tokoh yang menjejak bumi,” ungkap Alissa Wahid melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid, dikutip Senin (16/8/2021).

“Saya kenal banyak orang yang saat menduduki jabatan lebih tinggi lalu mulai merasa menjadi big shot, lalu merasa berhak (entitled) atas privilese. Lalu terjebak hidup nyaman, yang nantinya ketika jabatan itu hilang, lalu membuat hidupnya sendiri susah. Lupa kalau hanya modal SK,” sambungnya.

Alissa bercerita tentang anaknya yang pernah bertanya kepadanya, perihal kenapa standar dirinya adalah naik pesawat pakai kelas ekonomi, padahal dirinya mampu beli tiket bisnis.

“Saya bilang saya sadar diri. Buya Maarif saja naik kelas ekonomi. Saya takut terjebak mental big shot & kenyamanan. Dan melawan nyaman itu berat,” jelasnya.

Ketawadhuan Gus Baha

Bulan-bulan ini, lanjut Alissa memilih kelas bisnis kalau terpaksa naik pesawat untuk mengurangi risiko paparan covid. Itu pun membuatnya tetep berjuang untuk tidak terjebak kenyamanan.

“Sebab kenyamanan itu nyandu. Ini semua, saya belajar dari mentor saya dulu & dari #GusDur,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Alissa selalu kagum dengan Gus Baha dalam hal menjaga diri untuk selalu rendah hati. Beliau tawadhu sekali kepada Kyai Nyai lain.

“Kalau ngobrol dengan yang muda ya biasa saja, tidak merasa tokoh. Tidak menggunakan fasilitas yang nyaman-nyaman itu. Itu pasti perjuangan,” sambungnya.

“Kalau melihat Gus Baha, saya melihat insan yang berusaha untuk menjalankan nilai-nilai dalam ajaran Islam secara kaffah. Betul-betul menjadi uswatun hasanah. Semoga Beliau tetap terjaga,” jelasnya.

Sebelumnya, twitt Alissa Wahid ini menanggapi twittan dari M. Asyiq Khoiril Anam. Anam melalui akunnya @asyiq23 menceritakan pengalamannya saat menemui Gus Baha.

“Alhamdulillah kulo pernah nyekseni piyambak. Niki photo Gus Baha sewaktu mampir di Mushola di pinggiran Kota Semarang. Beliau dan 2 santrinya jalan kaki dari jalan raya setelah naik Bis untuk mencari tempat sholat Dhuhur. Dari Mushola beliau dijemput mobil menuju tempat pengajian,” ungkapnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *