Tips Membangun Rumah Tangga Ala Kiai Sahal Mahfudh

 Tips Membangun Rumah Tangga Ala Kiai Sahal Mahfudh

Mbah Sahal: Ilmu dan Akhlak Saling Beriringan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama khos sekaligus pakar fiqih sosial, (alm) KH. Sahal Mahfudh pernah memberikan tips bagi pasangan suami-istri dalam membangun bahtera rumah tangga.

Kiai Sahal menjelaskan, secara umum syari’at Islam menggariskan tanggung jawab setiap anggota keluarga untuk memenuhi kewajiban dalam kaitannya meraih kesejahteraan.

Dalam hal ini ia mengungkapkan bahwa kewajiban orang tua/suami terhadap anak-istri, bukan saja terbatas pada kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Lebih jauh lagi ada kebutuhan pendidikan, kesehatan, akhlak, dan terutama pengamalan syariat Islam pun menjadi tanggung jawab orang tua/suami.

“Semua aspek tersebut merupakan komponen yang apabila dipadukan secara seimbang dan serasi akan menjadi indikator kesejahteraan lahir dan batin,” ungkap Kiai Sahal dalam bukunya berjudul Nuansa Fiqih Sosial dikutip Senin (11/9/2023).

Kaitannya itu, seorang suami dituntut memiliki al-ba’ah (kemampuan bersetubuh dan membiayai kebutuhan hidup keluarga).

“Ia juga bertanggung jawab terhadap keluarga sebagai qawwam (pemimpin) dan terutama bertanggung jawab terhadap anak-anaknya yang merupakan amanat,” jelasnya.

Sementara sang istri dituntut bisa mengimbangi suami dengan sikap dan perilaku yang serba shalihat, qanitat, dan hafizhat. Sedangkan anak-anaknya bersikap abrar (berbuat kebajikan).

“Masing-masing unsur rumah tangga saling memberi dan melaksanakan hak dan kewajibannya. Tentu saja keseimbangan semua faktor dalam kehidupan keluarga tersebut, harus dilengkapi, bahkan disadari adanya ketenteraman (sakina) dengan penuh kesejahteraan lahir dan batin,” sambungnya.

Tidak kalah pentingnya, lanjut Kiai Sahal, dalam berupaya mewujudkan keluarga yang penuh maslahah, maka memilih lingkungan yang sehat juga merupakan aspek sangat penting.

“Ini sangat mempengaruhi watak dan karakter anak pada masa pertumbuhannya yang sangat rawan terhadap situasi sosial pada lingkungan pergaulannya,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *