Palestina Ingin Israel Segera Menghentikan Pemukiman Ilegal

 Palestina Ingin Israel Segera Menghentikan Pemukiman Ilegal

Israel Ingin Jalin Hubungan Diplomatik dengan Indonesia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Ramallah – Palestina mengaku ingin membangung kepercayaan dengan Israel. Dengan catatan, Israel harus segera mengakhiri pemukiman ilegal mereka di wilayah Palestina, terutama di Yerusalem Timur.

Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Palestina. Ia mengatakan jika Israel ingin membangung kepercayaan dengan Palestina, maka penghentian pemukiman ilegal di tanah Palestina disebut sebagai solusi.

Sebaliknya, jika pemukiman ilegal tersebut masih terus dilakukan oleh Israel, maka jangan berharap Israel mendapat kepercayaan dari rakyat Palestina. Oleh karena itu pemukiman ilegal tersebut diminta agar segera dihentikan.

Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Ahmed Majdalani mengatakan bahwa pembangunan pemukiman Israel dan penyitaan tanah Palestina harus segera dihentikan.

Dia menuturkan, bahwa membangun kepercayaan tidak hanya berarti mengurangi langkah-langkah ekonomi dan keuangan untuk Palestina. Juga mengatur koordinasi keamanan antara kedua belah pihak, tetapi juga berarti mengubah kebijakan Israel.

“Kami mempresentasikan kepada Amerika Serikat (AS) ide dan langkah untuk membangun kepercayaan dengan Israel,” kata Majdalani, seperti dilansir Sindonews pada Senin (3/8/2021).

Majdalani mencatat bahwa ide tersebut tidak dibahas setelah pemerintahan baru Israel dibawah pimpinan Perdana Menteri Naftali Bennett terbentuk.

Sebelumnya harian Palestina, al-Quds melaporkan bahwa pada bulan Juli, pihak Palestina menyerahkan sebuah dokumen. Dokumen berisi langkah-langkah membangun kepercayaan dengan Israel kepada Wakil Asisten Menteri Urusan Israel dan Palestina, Hadi Amr .

Surat kabar itu mengungkapkan, bahwa dokumen tersebut menyerukan untuk membawa hubungan Palestina-Israel ke pra-2000. Sekaligus melanjutkan negosiasi perdamaian langsung antara kedua belah pihak, yang berhenti pada tahun 2014.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *