KUPI Tegas Sikapi Kejahatan Kemanusiaan Israel: Implementasi Misi Tauhid dan Risalah Kenabian
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mengeluarkan pernyataan sikap dalam rangka merespons genosida Palestina yang dilakukan oleh Israel.
Nyai Hj. Badriyah Fayumi selaku Ketua Majelis Musyawarah KUPI dan Nyai Hj. Masruchah selaku sekretaris Majelis Musyawarah KUPI menandatangani pernyataan sikap yang dikeluarkan KUPI pada 18 Juli 2024.
KUPI merespons kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina masih terus berlanjut hingga saat ini.
Meski telah mendapat kecaman dan teguran keras dari banyak negara di dunia, Israel tetap membatu dan meneruskan genosidanya.
KUPI menegaskan bahwa di tengah situasi tersebut, sudah seharusnya seluruh masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian terhadap genosida yang menimpa Palestina serta urgensi penghentian segala bentuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.
KUPI mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, baik ajaran agama apapun, nilai-nilai kemanusiaan di manapun, dan terutama Konstitusi Republik Indonesia, nyata dan terang benderang menolak segala bentuk penjajahan, kejahatan, dan genosida atas warga Palestina dan menuntut seluruh institusi negara dan agama di dunia untuk bersatu padu menekan Negara Israel agar segera menghentikan kejahatan kemanusiaannya dan memulihkan seluruh hak-hak warga Palestina.
Di saat badan-badan formal dunia nampak ragu atau buntu dalam hal keberpihakan ini, masyarakat sipil dunia khususnya Indonesia harus terus menyalakan semangat dan secara cermat mengonsolidasikan diri untuk penghentian kejahatan kemanusiaan di Palestina dan pemulihan hak-hak warganya atas kehidupan, kemerdekaan, dan perdamaian.
Seluruh elemen masyarakat harus turut serta dalam solidaritas untuk Palestina ini.
Hal tersebut sebagai bentuk dari implementasi dari misi tauhid dan risalah kenabian yang memanusiakan semua manusia dan menghapuskan segala bentuk kezaliman di muka Bumi.
Berikut ini pernyataan sikap KUPI selengkapnya dalam merespons kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel:
Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI)
Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina
Bismillahirrahmaanirrahiim
Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti, dengan pembiaran negara-negara adikuasa, dan melemahnya komitmen global secara kongkret, dengan ini Kongres Ulama Perempuan Indonesia -meneguhkan kembali seruan moral dan aksi yang telah dilakukan – dengan menyerukan:
- Seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memberi perhatian pada pentingnya penghentian segala bentuk kejahatan kemanusiaan Zionis Israel kepada warga Palestina dan pemulihan hak-hak mereka atas kehidupan, sebagai orang-orang yang tertindas, lemah, dan dilemahkan. Ajaran-ajaran keagamaan apapun, nilai-nilai kemanusiaan di manapun, dan terutama Konstitusi Republik Indonesia, nyata dan terang benderang menolak segala bentuk penjajahan, kejahatan, dan genosida atas warga Palestina dan menuntut seluruh institusi negara dan agama di dunia untuk bersatu padu menekan Negara Israel agar segera menghentikan kejahatan kemanusiaannya dan memulihkan seluruh hak-hak warga Palestina.
- Sebagai implementasi dari misi tauhid dan risalah kenabian yang memanusiakan semua manusia dan menghapuskan segala bentuk kezaliman di muka bumi ini, KUPI menyerukan kepada semua pihak, terutama jaringan ulama perempuan Indonesia, untuk berkomitmen secara kuat, jelas, dan tegas pada keberpihakan bagi penghentian segala bentuk kejahatan kemanusiaan dan pemulihan hak-hak yang tertindas sebagai hal yang makruf, yang harus diperjuangkan secara mubadalah, atau kemitraan, kerjasama, kesalingan, dan kesetaraan, dengan pondasi keadilan hakiki bagi kelompok yang tertindas dan termarjinalkan, terutama perempuan dan anak-anak.
- Saat badan-badan formal dunia terlihat ragu dan/atau buntu dalam keberpihakan ini, masyarakat sipil dunia dan terutama Indonesia, termasuk organisasi-organisasi keagamaan dan keulamaan, lembaga-lembaga lintas iman, dengan segala modalitas sosial dan kultural yang dimiliki, harus terus menyalakan semangat dan secara cermat mengkonsolidasikan diri untuk penghentian kejahatan kemanusiaan di Palestina dan pemulihan hak-hak warganya atas kehidupan, kemerdekaan, dan perdamaian.
- Dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Palestina, semua elemen bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang pernah merasakan penderitaan penjajahan, agar dapat mengambil peran dengan cara-cara yang makruf, yakni sesuai konstitusi negara, selaras dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan universal, serta membawa ketenangan rasa dan penerimaan masyarakat luas, dan pada saat yang sama menghindari segala tindakan dan cara yang dapat mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan, serta melemahkan konsolidasi anak bangsa yang sedang bersama-sama berjuang dan mendukung kemerdekaan Palestina.
- Menyerukan segenap umat Islam, terutama jaringan ulama perempuan, untuk terus melanjutkan berbagai ikhtiar yang telah dan sedang dilakukan, seraya terus berdoa kepada Allah Swt demi perjuangan Bangsa Palestina agar segera terbebas dari segala bentuk kejahatan kemanusiaan dan penjajahan, dan memperoleh haknya untuk merdeka, berdaulat, aman, dan damai.
Atas nama Jaringan Ulama Perempuan Indonesia
Jakarta, 18 Juli 2024
[]