Pakar HAM PBB Desak Negara-Negara di Dunia Izinkan Protes atas Penjajahan Palestina oleh Israel

 Pakar HAM PBB Desak Negara-Negara di Dunia Izinkan Protes atas Penjajahan Palestina oleh Israel

Pakar HAM PBB Desak Negara-Negara di Dunia Izinkan Protes atas Penjajahan Palestina oleh Israel (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Palestina – Pakar hak asasi manusia PBB mendesak negara-negara untuk mengaktifkan dan menghormati protes damai yang mendukung gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Di mana rezim Israel melakukan kekejaman yang tidak manusiawi terhadap warga Palestina yang terkepung.

Pelapor khusus PBB, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Selasa, mengecam pembatasan berlebihan yang diterapkan beberapa negara terhadap aktivis masyarakat sipil yang mengadvokasi hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional dalam konteks penjajahan atas Paestina.

Pernyataan tersebut menyoroti bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan kewajiban negara untuk mencegah genosida dan kekejaman berdasarkan hukum internasional.

“Ketika komunitas internasional mengambil langkah-langkah menuju perundingan gencatan senjata yang akan mengakhiri permusuhan brutal di Gaza dan memberikan pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel, kami mendesak negara-negara untuk menghormati dan mendukung hak setiap orang atas kebebasan berkumpul secara damai, perkumpulan dan ekspresi,” ujarnya.

Pernyataan tersebut juga menekankan perlunya negara-negara untuk memastikan bahwa upaya mereka untuk melawan terorisme, ujaran kebencian, dan antisemitisme tidak mengarah pada pembatasan yang berlebihan dan pembalasan terhadap pengunjuk rasa.

“Membiarkan protes damai sangat penting untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius,” imbuhnya.

Pelapor khusus PBB merupakan bagian dari mekanisme khusus Dewan Hak Asasi Manusia.

Mekanisme khusus ini terdiri dari para ahli independen yang mengumpulkan dan memantau informasi mengenai situasi negara tertentu atau isu-isu tematik di mana pun di dunia sebagai bagian dari pekerjaan Dewan.

Israel melancarkan perang pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Palestina melakukan Operasi Banjir Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim tersebut selama puluhan tahun.

Rezim tersebut telah membunuh sedikitnya 28.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak saat itu. Lebih dari 68.000 orang juga terluka. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *