Kesesatan Akidah Letaknya di Hati
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Akidah adalah soal isi hati, bukan soal ucapan di mulut atau apa yang terlihat dari luar.
Dalam Al-Qur’an diceritakan tentang kaum yang menampakkan keislaman, ikut shalat, dan bergaul seperti muslim pada umumnya tetapi hatinya berisi kekafiran, mereka disebut sebagai kaum munafik yang divonis masuk neraka.
Karena itu, orang yang di hatinya berisi akidah sesat akan terancam dosa yang luar biasa besar meskipun dia sama sekali tidak menampakkannya bahkan menampakkan yang baik-baik.
Misalnya saja apabila ada orang yang tampak membaca basmalah atau surat al-Fatihah di mana isinya berisi sifat Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim akan tetapi di hatinya ia mengingkari kedua sifat tersebut sebab baginya Allah itu kejam, membuatnya sengsara, tidak pernah mengabulkan doanya dan bertindak tidak adil.
Orang ini secara zahir tetap islam, tapi keyakinan akidah yang dia simpan di hatinya membuat dia sangat terancam di akhirat.
Sama seperti itu juga dengan para mujassim yang menyimpan akidah tajsimnya di dalam hatinya.
Secara zahir dia tidak pernah mengatakan bahwa Allah itu jisim, tidak pernah pula mengatakan bahwa Allah punya tubuh dengan organ-organ yang berbeda.
Yang tampak hanyalah bahwa dia mengatakan apa yang ada dalam al-Qur’an dalam hadis tanpa berkata melebihi itu.
Akan tetapi dalam hatinya ia meyakini bahwa Allah berbadan, punya anggota tubuh yang bermacam-macam, punya ukuran tertentu yang entah berapa pastinya, ada di arah fisikal tertentu dan seterusnya.
Orang ini secara zahir tidak bermasalah, tapi nanti di akhirat sangat terancam sebab menyimpan akidah sesat.
Maka jaga hatimu. Kalau ada kesesatan di dalamnya maka segeralah buang mumpung ada waktu. Urusan hati tidak bisa diperdebatkan, tinggal jujur saja pada diri sendiri. []