Apakah Ruh Itu Makhluk?

 Apakah Ruh Itu Makhluk?

Definisi ruh, apakah makhluk? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Definisi makhluk adalah sesuatu yang diciptakan oleh Allah, dan sesuatu yang dapat diukur dengan ukuran tertentu. Jika melihat definisi pertama yakni sesuatu yang diciptakan Allah, tentu ruh adalah makhluk.

Jika melihat definisi ruh sebagai sesuatu yang dapat diukur dengan ukuran tertentu, tentu ruh bukan makhluk. Definisi ruh dapat menyebabkan keliru pemahaman, dikira makna makhluk itu hanya sesuatu yang diciptakan Allah seperti dalam bahasa Indonesia.

Mari kita simak paparan al-Imam al-Ghazali:

فان قيل:فما معنى قوله :”قل الروح من امر ربي”.وما معنى عالم الامر وعالم الخلق؟

Jika ditanyakan: Apa makna firman Allah: Katakanlah: ruh itu min amri robbî? Dan apa makna alam amri dan alam kholqi?

فيقال:ان كل ما يقع عليه مساحة وتقدير فهو عالم الاجسام و عوارضها.

فهذا هو عالم الخلق,والخلق هاهنا بمعنى التقدير لا بمعنى الايجاد والاحداث.

Maka jawabnya adalah segala sesuatu yang berlaku jarak dan ukuran pada sesuatu itu, maka itulah yang disebut alam ajsâm dan segala sisinya. Inilah yang disebut alam kholqi. Sementara itu, kholq di situ berarti ukuran, bukan bermakna manifestasi (perwujudan) dan penciptaan.

***

يقال:خلق الشئ أي قدره وكل ما لا كمية له ولا تقدير يقال:انه امر رباني وتلك المضاهاة التي ذكرناها,فكل ماهو من هذا الجنس من ارواح البشرية واوراح الملائكة يقال:انه من عالم الامر وعالم الامر عبارة عن الموجودات الخارجة عن الحس والخيال والجهة والمكان والتحيز ولا يدخل تحت مساحة التقدير لانتفاء الكمية عنه.

Dikatakan: kholaqa al-syai-a artinya Dia mengukurnya. Dan segala sesuatu yang tidak memiliki kammiyyah (ukuran) maupun taqdîr  disebut amr rabbani dan kesamaan-kesamaan yang telah kami sebutkan. Karenanya, segala sesuatu dari jenis ini seperti arwah manusia dan arwah malaikat, itulah yang disebut bagian dari alam amr. Dan alam amr ini merupakan ungkapan dari entitas yang terlepas dari rasa, khayalan, arah, tempat, tahayyuz, dan tidak tergantung pada jarak dan ukuran karena ia tidak bisa diukur.

فان قيل:فهذا يوهم ان الروح قديم ليس بمخلوق.

فيقال:قد توهم هذا قوم جهال ضلال

Jika dikatakan: pernyataan ini akan menimbulkan ilusi bahwa ruh itu qadim, bukan makhluk.

***

Maka jawabnya adalah memang benar kaum bodoh lagi sesat akan memunculkan ilusi itu.

فمن قال انه ليس بمخلوق بمعنى انه غير مقدر بكمية لانه لا يتجزا ولا يتحيز فهو مصيب الا انه مخلوق بمعنى انه حادث وليس بقديم لان حدوث الروح البشرية متوقف على استعداد النطفة كما حدثت الصورة في المراة بحدوث الصقالة وان كان ذو الصورة سابق الوجود على الصقالة.

Oleh karena itu, sesiapa yang mengatakan bahwa ruh itu bukan makhluk. Dalam arti bahwa ruh itu tak bisa diukur dengan ukuran tertentu karena ruh itu tidak terbagi maupun tidak bertempat, maka ia benar.

Tetapi, sebenarnya ruh itu makhluk dalam arti ia baru (diciptakan), bukan qadim karena kebaruan ruh manusia itu tergantung pada kesiapan nuthfah. Sebagaimana munculnya gambar pada cermin karena adanya kecemerlangan. Meskipun wujud benda yang bergambar itu mendahului kecemerlangan cermin.

Demikian al-Imam al-Ghazali memaparkan dan hal ini juga dikutip oleh Abul Baqa’. (al-Kulliyyât, al-Imam Taqiyuddin al-Subki dalam syifâ-us saqâm, al-Imam Az-Zarkasy dalam Tasynîful Masâmi’).

Wallâhu a’lam

Nur Hasim

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *