Wasiat Umar bin Abdul Aziz Titipkan Anak ke Allah

 Wasiat Umar bin Abdul Aziz Titipkan Anak ke Allah

Umar bin Abdul Aziz (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Wasiat apa yang disampaikan Umar bin Abdul Aziz kepada anak-anaknya sebelum wafat? Umar bin Abdul Aziz sendiri merupakan khalifah yang hidupnya sederhana.

Kesederhanaannya itu ia jaga dan turunkan kepada anak-anaknya bahkan hingga menjelang sakaratul maut. Sebagaimana dikisahkan, dari Al-Bidayah wa an-Nihayah karangan Ibnu Katsir, nasihat yang dia sampaikan kepada anak-anaknya jauh lebih berharga dari harta duniawi.

Beliau hanya ingin anak-anaknya menjadi orang salih agar dilindungi Allah SWT. Ketika ajal mendekati Umar bin Abdul Aziz, maka dikatakan kepadanya:

“Ini adalah dua belas anak-anakmu. Mengapa engkau tinggalkan anak-anakmu dalam kondisi tidak memiliki? Dia berkata:

إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ

Terjemahan :

‘Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Alquran). Dia melindungi orang-orang saleh’. (QS Al Araf ayat 196).

“Demi Allah, saya tidak memberikan hak orang lain kepada mereka! Mereka boleh memilih salah satu di antara dua yaitu tetap menjadi orang yang saleh, dan Allah niscaya akan melindungi mereka. Atau menjadi orang-orang yang tidak saleh, dan saya takkan meninggalkan sesuatu pun yang akan membantu mereka berbuat maksiat kepada Allah?” Lantas aku menjadi mitra mereka berbuat maksiat setelah kematianku? Tidak akan aku lakukan itu.”

Lantas, Umar bin Abdul Aziz pun memanggil anak-anaknya, berpamitan, menguatkan dan menyampaikan wasiat kepada mereka dengan pesan ini. Lalu Umar bin Abdul Aziz berkata, “Pergilah semoga kalian dilindungi Allah, dan semoga Allah memberikan pengganti kepada kalian.”

Setelah kematian Umar bin Abdul Aziz, anak-anaknya menghibahkan 80 kuda untuk kepentingan jihad. Hal ini karena Umar bin Abdul Aziz menitipkan anaknya kepada Allah SWT.

Begitulah wasiat yang diberikan Umar bin Abdul Aziz kepada anak-anaknya, maka rezekinya pun tidak akan pernah sirna dan punah. Berbeda ketika menitipkan anak-anak pada harta dan kekayaan yang fana.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *