Tata Krama Melamar Perempuan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam tuntunan syariat, tata krama melamar perempuan memiliki beberapa hal yang mesti diperhatikan.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Gebang, Purworejo KH Achmad Chalwani mengungkapkan ada satu hal yang harus dipenuhi dalam melamar.
Dalam hal ini, Kiai Chalwani mengatakan tata krama atau etika dalam melamar yaitu harus didampingi oleh wali.
Dikisahkan olehnya, saat Nabi Adam As mencintai Siti Hawa, maka Nabi Adam meminta tolong kepada malaikat Jibril untuk melamarkan Siti Hawa.
“Jibril Aku mencintai hawa mau saya pegang tidak boleh sama Allah kecuali melalui jalur pernikahan. Jibril, aku mencintai Allah tolong lamarkan. Begitu sejarahnya. Berangkatlah Jibril melamar Dewi hawa untuk Adam,” ucap Kiai Chalwani dalam video singkat yang diunggah akun Instagram NU Online, dikutip Kamis (08/12).
Menurut Kiai Chalwani, Nabi Adam tidak melamar sendiri tetapi didampingi oleh Malaikat Jibril.
Hal tersebut menjadi salah satu syarat atau etika dalam melamar perempuan sehingga para anak cucu Nabi Adam selalu ditemani oleh wali untuk menyatakan lamaran.
“Terus menjadi etika tata krama anak cucunya Nabi Adam yang laki-laki ketika cinta pada wanita tata kramanya tidak boleh melamar sendiri,” katanya.
Kiai Chalwani juga mengingatkan jika seandainya ada orang yang melamar tanpa didampingi wali, jangan diterima dulu sebab etika melamar harus ada wali yang mendampinginya.
“Ada anak laki-laki melamar sendiri jangan Anda terima dulu, itu tidak punya tata krama. Itu tidak punya adab. Kalau menantu tidak punya adab terus bagaimana cucunya?” tandasnya. []