HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Imam Malik pernah marah besar ketika ada orang bertanya “Bagaimana istawanya Allah?”. Dahi beliau bahkan sampai berkeringat mendengar pertanyaan itu. Kenapa kok bisa marah banget? Sebab pertanyaan itu timbul dari pikiran mujassim yang memberikan kaifiyah pada istawa. Semua jenis kaifiyah istawa, seperti menetap, tinggal, diliputi, duduk, berdiam di atas Arasy atau makna […]Read More
Tags : Istawa
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Seperti berkali-kali saya jelaskan, akidah Ahlussunah wal Jamaah (Asy’ariyah-Maturidiyyah) dibangun dari dua pondasi. Dua pondasi tersebut adalah pondasi itsbat (menetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul) dan pondasi tanzih (menyucikan Allah dari segala sifat yang tidak layak bagi ketuhanan). Praktik penerapan kedua pondasi ini secara bersamaan misalnya ditunjukkan oleh Qadli Abdul […]Read More
HIDAYATUNA.COM – Syaikh Abdul Qadir al-Jilani al-Hanbali dalam kitab al-Ghunyah ketika membahas makna kata istawa, berkata demikian: ولا على معنى العلو والرفعة كما قالت الشاعرية ¹ “Istawa juga tidak bermakna uluw dan rif’ah (kemahatinggian) seperti dikatakan oleh para ulama Asy’ariyah.” Kutipan itu sering dijadikan sebagai senjata utama oleh pendaku salafi/wahabi untuk menolak pendapat Asy’ariyah. Mereka […]Read More