Selama Korona, MUI Sebut 900 Ulama Meninggal Dunia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Jumlah korban meninggal akibat virus korona di Indonesia sangatlah tinggi. Bahkan selama wabah tersebut Indonesia, setidak sudah ada sekitar 900 ulama yang meninggal dunia.
Jumlah tersebut tidaklah sedikit. Untuk itu, MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengaku sangat prihatin atas wafatnya 900 ulama di Indonesia selama wabah pandemi itu berlangsung.
Atas dasar itulah, MUI ingin mengambil langkah tepat dalam meminimalisir jumlah korban virus korona di dalam negeri. Hal itu disampaikan oleh Ketua Gerakan Nasional (Gernas) Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi MUI, Lukmanul Hakim.
Lukman menjelaskan bahwa sejauh ini MUI telah melakukan hal-hal besar untuk menghentikan laju penyebaran virus korona. Hal itu ditunjukkan dengan berkomitmen besar yang ambil MUI.
Termasuk di antaranya adalah dengan membuat Gernas Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi MUI. Menurut Lukman itu adalah bagian dari komitmen MUI.
“Korban pandemi ini sudah jutaan yang meninggal, saya kira arahan pertemuan wakil presiden dengan pimpinan MUI, para alim ulama, tokoh agama, habib pada 12 Juli adalah sebuah momentum bersama,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (4/8/2021).
Lukman mengaku pihaknya sepakat untuk bahu membahu menanggulangi pandemi virus korona. Sebab menurutnya penanggulangan virus korona tidak hanya di tangan pemerintah dan TNI-Polri saja, melainkan seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus bersama-sama menghadapi pandemi ini,” sambungnya.
Ia mengatakan, MUI melihat dampak virus korona sangat besar. Jika tidak diatasi bersama maka tidak akan selesai-selesai.
“Kami juga menyaksikan kemarin dalam masa tinggi-tingginya (penularan) Covid-19, pertolongan pertamanya sangat sulit sekali (didapat), kami menyaksikan bagaimana tokoh ulama kesulitan mendapatkan oksigen,” jelasnya.