Menghadapi Wabah dan Menjaga Kesehatan Seperti Rasulullah
HIDAYATUNA.COM – Dalam menghadapi wabah, ada 3 cara yang dilakukan Rasulullah Saw semasa hidupnya dulu. Cara sesuai dengan kondisi saat ini, masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Rasulullah ketika menghadapi wabah, beliau berdiam diri di rumah (HR Ahmad). Kedua, beliau tidak mendatangi tempat terjadinya wabah dan tidak meninggalkan tempat terjadinya wabah (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah juga berikhtiar mencari pengobatan dan mengharap ridha Allah SWT (HR Bukhari). Sebab, Allah akan memberikan ganjaran berupa pahala sebagaimana para syuhada kepada mereka yang berlindung dengan mengharapkan ridha Allah saat terjadinya wabah.
Hal ini lantaran ajaran Islam sangat mendahulukan kesehatan karena, saat sehat, seluruh amalan akan terlaksana dengan baik. Kebahagiaan akhirat pun bisa dicapai dengan indah.
Sebagaimana kita tahu, sejarah menuliskan peristiwa pandemi virus sejak abad ke-VII tahun 632-634 Masehi. Tepatnya saat itu ialah masa kenabian Rasulullah Muhammad SAW.
Adapun wabah yang menguji Negeri Syam, wilayah di antara Jordania, Syria, Lebanon dan Palestina/Israel, saat itu ialah wabah Tha’un. Mengingat sejarah pandemi masa kepemimpinan Rasulullah itu, maka kita wajib bersyukur saat ini karena meski diuji dengan pandemi, namun kemudahan yang Allah beri tak terhenti.
Adanya penelitian mengenai vaksin yang kini siap pakai adalah salah satu di antara banyaknya kemudahan itu. Oleh karena itu, umat Islam era kini mestinya tidak mengabaikan hal ini karena demi kesehatan juga.
Selain itu, tetap jaga protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, disamping meneladani sikap Rasulullah di atas. Dengan ikhtiar seperti ini, semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa pembatasan lagi.