Sedekah, Siswa Muslim di Inggris Dilaporkan ke Pengawas Teror

 Sedekah, Siswa Muslim di Inggris Dilaporkan ke Pengawas Teror

Polisi India ajukan penonaktifan kasus penghinaan Nabi Muhammad (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Lembaga pengawas anti terorisme di Inggris mendapat aduan dari seorang guru kepada salah satu siswa. Hal ini menyusul saat sesi tanya jawab di kelas, seorang siswa muslim mengaku ingin bersedekah kepada orang yang membutuhkan ketika dirinya punya uang banyak.

Akibat mengatakan kata “sedekah” siswa berusia 11 tahun itu kemudian dilaporkan ke pengawas anti-terorisme Inggris oleh gurunya. Namun setelah diselidiki ternyata terjadi kesalahpahaman oleh guru.

Saat para siswa ditanya, apa yang akan dilakukan mereka ketika mereka memiliki uang banyak. Si siswa muslim ini menjawab ingin “sedekah”.

Dari sini kerancuan bermula. Di mana dalam bahasa Inggris “sedekah” memiliki arti “alms”. Si siswa tersebut menjawab “alms”.

Namun sang guru, salah mengartikan maksud dari muridnya. Si guru justru mengartikan “alms” sebagai “arms” yang bermakna senjata. Salah tafsir itulah yang membuat si guru melaporkan siswa itu ke pengawas anti-terorisme.

Akibatnya orang tua dari siswa tersebut kemudian mengakukan gugatan hukum kepada pihak sekolah. Dokumen menyatakan bahwa guru telah bertanya apa yang akan dilakukan anggota kelas jika mereka menerima sejumlah besar uang.

Dilansir dari Sindo, Selasa (29/6/2021), anak laki-laki, yang keluarganya mengatakan dia sangat tertarik pada sejarah abad pertengahan dan menggambarkannya sebagai “anak cerdas” dan “banyak membaca,” mengatakan dia menanggapi dengan mengatakan dia akan memberi sedekah kepada yang tertindas.

Sedekah adalah cara lain—agak kuno—untuk menggambarkan amal, dan sering dipahami sebagai tindakan memberi oleh orang-orang beragama kepada yang mereka paling rentan dan membutuhkan dalam masyarakat.

Namun, guru anak laki-laki itu panik dan melaporkan anak itu ke badan pengawas anti-terorisme Inggris atau Prevent, setelah salah mengira “alms [sedekah]” sebagai “arms [senjata]”.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *