Pertanyaan Tak Bisa Dijawab Pendeta, Wanita Ini Pilih Mualaf

 Pertanyaan Tak Bisa Dijawab Pendeta, Wanita Ini Pilih Mualaf

Jenny Molendyk Divleli (Foto/Istimewa)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kisah perjalanan spiritual Jenny Molendyk Divleli menjadi mualaf menggetarkan hati banyak pihak. Di mana sebelumnya ia mengajukan pertanyaan kepada seorang pendeta, namun tak bisa dijawab.

Testimoninya tersebut viral dan menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu terakhir. Ia jadi sorotan publik setelah videonya berjudul “If You Can’t Give Me Answer, I Will Be A Muslim” yang menceritakan awal mula ketertarikannya dengan Islam viral.

Video tersebut diunggah di akun channel YouTube A New Person. Jenny sendir adalah seorang mualaf asal Kanada. Ia kini tinggal di Istanbul Turki.

Dilansir dari Viva, Rabu (30/9/2021) Jenny lahir di Kanada dan berprofesi sebagai ahli bahasa isyarat serta guru bahasa Inggris. Kisahnya menjadi mualaf ini pun menjadi sorotan.

Tumbuh di Lingkungan Nasrani

Dalam pengakuannya sebagai seorang Kristen, Jenny dibesarkan di sebuah gereja yang cukup konservatif. Ia mengaku tidak masalah dengan imannya selama ini.

“Tetapi hal-hal yang sangat spiritual (seringkali berhubungan dengan apa yang orang Kristen sebut sebagai Roh Kudus) selalu merupakan area yang tidak pernah saya rasa nyaman,” ujarnya dilansir dari Viva.

Jenny menjelaskan bahwa sebelum menjadi muslim, ia hanya tahu sedikit tentang Islam. Ia menambahkan, Muslim pertama yang ia temui adalah saat dirinya bekerja untuknya ketika masih SMA.

“Satu-satunya informasi yang saya ketahui tentang Islam lewat media itu tepatnya saat peristiwa 9/11, muslim dicap sebagai teroris atau hal semacam itu,” ungkap Jenny.

Namun setelah ia berdiskusi dengan seorang Muslim, Jenny mengaku benar benar dibuat kaget. Ternyata apa yang ia lihat di media sangat berbeda dengan sosok muslim yang sebenarnya.

“Kita berdiskusi tentang kebenaran nabi dalam Islam dan Kristen itu hampir sama dan mendorong ‘Wow! aku harus belajar sesuatu dari agama ini’,” sambungnya.

Perjalanan Spiritual

Suatu ketika ia kemudian berdoa di tengah malam dan bertanya kepada Allah. Dalam doanya Jenny mengatakan; “Anda tahu Allah, Tuhan.. siapa pun Anda, jika Anda adalah Tuhan Kristen atau jika Anda adalah Tuhan Islam, tunjukkan itu padaku dan beri aku petunjuk yang jelas untukku yang benar,” jelasnya.

Setelah malam itu semuanya pun menjadi sangat jelas. Pertanyaannya tentang keimanan atau kesopanan seperti hijab atau Tauhid atau sejarah Alquran dan ia berada pada titik dimana Jenny mempertanyakan imannya.

“Dan saya buat janji dengan pendeta, pendeta komunitas Kristen di kampus kami. Dan aku bertanya padanya, saya berada pada titik dimana saya mempertanyakan iman saya. ‘aku punya beberapa pertanyaan dan jika kamu tidak bisa menjawabnya aku percaya aku akan menjadi Muslim, dan sangat banyak pertanyaan tentang Al-Kitab,” kata Jenny.

“Bagaimana Alkitab dipilih dan bagaimana kitab-kitab dalam Alkitab dipilih dan kanoniknya Alkitab, dan kenapa Alkitab yang asli tidak ada. Dan mengapa ada perbedaan seperti itu di antara berbagai versi Alkitab sebagaimana Al-Quran yang sudah berumur 1400 tahun,” tambahnya.

“Itu sesuatu yang sangat penting bagi saya karena maksud saya Tuhan, bahkan Tuhan dalam Kristen juga mengatakan dia kan melindungi dunianya. Al-Quran yang merupakan pesan Tuhan yang bahkan jika itu akan dihancurkan secara fisik, itu akan tetap terjaga sebab banyak sekali orang yang menghafalnya dan yang asli masih tetap ada,” jelasnya.

“Dan Alkitab tidak asli dan sangat banyak sekali versi, kamu tahu, terjemahan. Dan aku duduk dengan pendeta dan aku bertanya pertanyaan-pertanyaan dan dia tidak bisa memberiku jawaban. Dan dia bilang dia akhir akalmu hanya perlu percaya, itulah keimanan,” ungkap Jenny.

“Dan itulah yang saya perjuangkan. Saya merasa tidak benar, pasti agama dan keyakinan itu lebih dari sekedar firasat itu lebih dari perasaan atau lebih dari sebuah ide. Saya menginginkan sesuatu yang terasa lebih konkret,” tegasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *