Muslim Jerman Berunjuk Rasa Terkait Konflik Gaza
HIDAYATUNA.COM, Jerman – Jerman telah menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kasus rasisme anti-Muslim di negara tersebut sejak dimulainya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit, dalam konferensi pers di Berlin, dengan tegas mengecam segala serangan terhadap umat Islam, menekankan bahwa tindakan tersebut, baik dimotivasi oleh agama atau alasan lain, sama sekali tidak dapat diterima.
“Hampir 5 juta Muslim di Jerman berhak untuk dilindungi,” kata Hebestreit, sebagaimana dikutip dari IQNA.
Aliansi Melawan Islamofobia dan Kebencian Anti-Muslim (CLAIM) yang bermarkas di Berlin pekan lalu mengeluarkan peringatan terkait melonjaknya rasisme anti-Muslim di tengah meningkatnya konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza .
Rima Hanano, ketua organisasi non-pemerintah ini, menyatakan keprihatinan mendalam atas semakin intensifnya rasisme anti-Muslim di Jerman, dan menekankan perlunya menangani masalah ini dengan serius.
“Kita tidak boleh membiarkan posisi yang tidak manusiawi menjadi lebih normal dan dengan demikian membahayakan kohesi sosial. Semua orang harus dilindungi dari kekerasan dan ancaman rasis, antisemitisme, serta kekerasan dan ancaman tidak manusiawi lainnya,” tambah Hanano.
CLAIM telah mendokumentasikan 53 kasus ancaman, kekerasan, dan diskriminasi anti-Muslim dalam dua setengah minggu terakhir, termasuk 10 serangan terhadap masjid.
Diperkirakan masih banyak insiden anti-Muslim yang belum dilaporkan dan belum terdokumentasi, termasuk insiden ujaran kebencian anti-Muslim di platform media sosial.
CLAIM menyerukan langkah-langkah komprehensif untuk memerangi rasisme anti-Muslim dan memastikan perlindungan bagi mereka yang terkena dampaknya.
Organisasi tersebut menekankan pentingnya mengambil tindakan terhadap rasisme anti-Muslim, antisemitisme, dan bentuk ideologi misantropis lainnya demi demokrasi dan kohesi masyarakat.
Mengingat perkembangan ini, Jerman didesak untuk mengatasi dan memerangi meningkatnya isu rasisme anti-Muslim dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan penduduk Muslim. []