Keutamaan Perempuan di Akhirat: Tak Menikah Pasca Suami Meninggal

 Keutamaan Perempuan di Akhirat: Tak Menikah Pasca Suami Meninggal

Mengapa Sunat Perempuan Tidak Perlu? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Banyak perempuan di desa-desa yang memilih tak menikah pasca suaminya meninggal hingga ia wafat. Untuk perempuan-perempuan tangguh seperti ini Allah SWT. memiliki ganjaran ketika di akhirat kelak.

Keutamaan perempuan yang tak menikah pasca suami meninggal ini setara dengan beban yang ia emban sendirian. Beberapa di antaranya ialah merawat anak, yakni mulai dari menjaga hingga menafkahi dan membesarkan.

Merawat anak sudah menjadi tugas suami dan istri. Lalu Allah mentakdirkan salah satu dari keduanya meninggal, maka kewajiban mengurus anak dilimpahkan kepada yang masih hidup. Sebagaimana perempuan yang memilih tak menikah pasca suami meninggal.

Tugas merawat anak sangat berat jika dilakukan oleh seorang istri sendirian. Maka dari itu, jika perempuan tersebut berkenan untuk menikah kembali agar ada yang memberi nafkah sang anak, hal itu diperbolehkan.

Namun jika perempuan akhirnya memilih untuk tak menikah lagi, dengan kesetiaannya kepada sang suami. Juga atas kekhawatirannya jika menikah lagi, perhatian kepada anak-anaknya akan berkurang. Saat itulah perjuangan seorang istri sebagai orangtua tunggal benar-benar diuji oleh Allah SWT.

Keutamaan Perempuan di Akhirat

Perempuan yang mampu bertahan dalam situasi seperti ini akan mendapat keutamaan di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat ‘Auf bin Malik, Rasulullah bersabda:

أَنَا وَامْرَأَةٌ سَفْعَاءُ الْخَدَّيْنِ كَهَاتَيْنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوْمَأَ يَزِيدُ بِالْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةِ امْرَأَةٌ آمَتْ مِنْ زَوْجِهَا ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ حَبَسَتْ نَفْسَهَا عَلَى يَتَامَاهَا حَتَّى بَانُوا أَوْ مَاتُوا

Artinya :

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Kelak pada hari kiamat aku bersama wanita yang kedua pipinya kehitam-hitaman (karena sibuk bekerja dan tidak sempat berhias) seperti ini -memberi isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk-. Yaitu seorang wanita janda yang ditinggal mati oleh suaminya, mempunyai kedudukan dan berwajah cantik, ia menahan dirinya (tidak menikah) untuk merawat anak-anaknya hingga mereka dewasa atau meninggal.” (HR: Abu Daud)

Oleh karenanya, seorang istri yang memilih untuk tidak menikah lagi, dan menafkahi anak-anaknya dengan tangannya sendiri sampai mereka dewasa atau dia meninggal, maka ia akan diberikan pahala yang besar dan kelak di surga akan didekatkan dengan Rasulullah SAW,  sebagaimana yang terdapat dalam perumpamaan hadis di atas.

Meski demikian, jika memang menikah itu mampu menjaga dirinya dan anak-anaknya, disarankan bagi perempuan tersebut untuk menikah kembali. Tetapi kalau dia merasa sudah bisa menjaga dirinya dan mampu untuk menafkahi anak-anaknya, maka kelak Allah SWT akan memberikan pahala yang yang besar berupa kedekatannya dengan Rasulullah SAW yang mulia di surga-Nya kelak.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *