Ketika Jabir ibn ‘Abdullah al-Anshari’ Menikahi Sepupunya

 Ketika Jabir ibn ‘Abdullah al-Anshari’ Menikahi Sepupunya

Teladan Kesabaran dari Para Utusan Tuhan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Kisah Islami kali ini datang dari Sepupu Jabir ibn ‘Abdullah al-Anshari’, seorang wanita buta. Ayahnya meninggal dunia dan mewariskan kekayaan.

Jabir pun berniat menikahinya. Ia tak mau menikahkannya dengan laki-laki lain karena khawatir hartanya beralih kepada laki-laki tersebut.

Akhirnya, ia pergi menemui Rasulullah Saw. dan menyampaikan soal sepupunya itu. Maka turunlah surah al-Nisa ayat 127, Allah SWT. berfirman, yang artinya:

“Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka. Dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka. Sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya.” (al-Nisa’ [4]: 127)

Riwayat lain menyebutkan bahwa Jabir memiliki sepupu yang diceraikan oleh suaminya. Sewaktu masa iddah akan berakhir, suami yang menceraikan kembali ingin merujuknya.

Namun, Jabir menolak dan berkata kepada suaminya, “Engkau telah mencerai sepupu kami dan sekarang ingin menikahinya lagi.” Padahal, saat itu sepupunya ingin dan rela kembali lagi kepada suaminya. Maka turunlah surah al-Baqarah ayat 231.

“Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula). Janganlah kamu rujuk mereka untuk memberi kemudaratan karena dengan demikian kamu menganiaya mereka.

Barangsiapa berbuat demikian, maka sesungguhnya ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah (Sunnah).

Allah memberi pelajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (al-Baqarah [2]: 231).

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *