Karya Syekh Nawawi al-Bantani Disebut Sebagai Identitas Ulama Nusantara
Amalan agar rezeki lancar menurut Syekh Nawawi (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pendakwah Habib Ahmad bin Novel bin Jindan mengungkapkan rasa kekaguman seorang Syekh Nawawi al-Bantani. Tidak hanya berpengaruh di Indonesia saja, namanya harum di Mekah dan Madinah, bahkan di pelosok dunia.
“Yang menarik dari sosok ulama-ulama Indonesia ini, terkhusus Syekh Nawawi al-Bantani. Sehebat apa pun ilmu beliau, setenar apapun pengaruh beliau, karya tulis yang tersebar ke berbagai penjuru dunia. Tetapi jiwa atau identitas ke-Indonesiaannya tidak pernah sirna dari dirinya,” kata Habib Ahmad dalam acara ‘Pekan Memorial Syekh Nawawi Banten’ di Jakarta Pusat, Senin (7/2).
Diketahui Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani termasuk salah satu ulama yang produktif. Setidaknya ada sekitar 38 karya Nawawi yang penting, yang sebagiannya diterbitkan di Mesir. Yang paling terkemuka adalah tafsir Al-Munir.
Sampai sekarang kitab-kitab karangan Syekh Nawawi masih dipelajari di pesantren-pesantren di Jawa. Selain di lembaga-lembaga tradisional di Timur Tengah, dan menjadi bahan kajian di universitas-universitas.
Lebih lanjut, pimpinan Yayasan Al-Fachriyah, Tangerang, Banten itu mengatakan, apa yang dilakukan Syekh Nawawi al-Bantani itu merupakan representasi dari ulama-ulama Indonesia pada umumnya. Sebab, banyak ulama Indonesia yang memiliki keilmuan sangat luas dan kiprah mendunia, tapi tidak pernah luntur jiwa nasionalismenya.
“Dan ternyata bukan hanya beliau (Syekh Nawawi al-Bantani), memang begitulah sifat ulama-ulama yang ada di Indonesia. Mereka sejak dahulu kala terdidik seperti ini,” ujarnya.
“Betapa banyak ulama di Timur Tengah (seperti) di Makkah, di Madinah, yang memiliki nama begitu harum. Tetapi identitas keindonesiaannya tidak pernah sina dari diri mereka,” jelasnya.
