Jelang Hari Raya Kurban, IIMF Beri Solusi bagi Pasar

 Jelang Hari Raya Kurban, IIMF Beri Solusi bagi Pasar

Jelang Hari Raya Kurban, IIMF Beri Solusi Pasar (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Meroketnya penawaran dan permintaan hewan kurban jelang Idul Adha 1442 H, dari pasar bagi para peternak menjadi peluang besar. Tak dipungkiri, kompetisi antar penyedia jasa kurban di Indonesia juga kian getir di momen ini.

Oleh sebab itu, Cahyani Widiastuti, perwakilan dari Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan menjawab tantangan tersebut. Hal itu diungkapkan dalam Indonesia Islamic Marketing Festival (IIMF) 2021 virtual melalui Zoom, Selasa (13/7/21).

Menurutnya, yang paling penting ialah bagaimana pemerintah sebagai regulator dalam menghadapi tantangan kurban di masa pandemi.

“Bagaimanapun pemerintah tetap harus commit untuk menjaga kesehatan hewan kurban agar tetap ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Dengan menugaskan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan sebelum hari kurban dan pada saat kurban,” kata Cahyani.

Dengan keterbatasan situasi seperti ini, lanjutnya, kami selaku pemerintah pusat tetap menyarankan dan dapat menugaskan petugas untuk turun ke lapangan. Seperti melakukan pemeriksaan keamanan dan kesehatan daging kurban.

“Apabila memungkinkan menggunakan media online, saat pemotongan hewan hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat langsung. Jadi pengkurban tidak perlu hadir di lokasi untuk mengurangi kerumunan,” jelas Cahyani.

Trend Pasar Digital di Masa Pandemi

Ketua Yayasan Pengurus Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi menyatakan di momen Idul Adha ini, penting untuk menyediakan layanan berbasis digital. Hal ini digencarkan guna memenuhi pola perilaku pasar yang berubah dari ranah offline ke online sejak pandemi.

“Di Dompet Dhuafa ini memang ada branding berupa layanan THK (Tebar Hewan Kurban) yang sudah kita lakukan sejak 1994. Kami tidak memiliki preferensi untuk melakukan bisnis di sana. Objektif utama yang sebenarnya adalah memberdayakan peternak dan melayani pengkurban. Ini menjadi tujuan yang secara langsung ingin kami capai,” ujar Nasyith.

Dalam situasi pandemi yang belum selesai kapan ujungnya ini, Dompet Dhuafa dalam beberapa tahun terakhir memang fokus pada transaksi penjualan hewan kurban melalui digital. Hampir semua kanal e-commerce di Indonesia digaet.

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat yang tak diragukan lagi perannya dalam memegang amanah umat pun tak mau ketinggalan. Ia mengaku, dalam upaya branding hewan kurban secara digital, pihaknya menggunakan strategi digital network, people network, dan physical network.

Hal ini untuk optimalisasi programnya, salah satu upayanya adalah dengan berkolaborasi dengan LSM, stakeholder, Majlis Ta’lim, dan komunitas lainnya untuk menjaga ketahanan pangan. Sejalan dengan pernyataan Nur Efendi, Direktur Eksekutif Wakaf Salman ITB, Khirzan Noe’man menyatakan pihaknya menggunakan Omni Channel untuk memasarkan layanan Wakaf Salman.

“Kami juga gunakan omni channel website, kelihatannya memang besar sekali untuk yang kurban. Transaksi terus berjalan termasuk layanan yang menjadi fokus kami yaitu wakaf. Kami melihat pangsa pasar dan adanya segmentasi, oleh karenanya kami menyediakan layanan kurban sekaligus berwakaf,” pungkas Khirzan dalam IIMF 2021, Selasa (13/7/2021).

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *