Bolehkan Berkurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal? Begini Jawaban Quraish Shihab
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Berkurban atau menyembelih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha merupakan ibadah yang dilakukan sebagai wujud ketaatan dan penghormatan kepada Allah.
Berkurban memiliki nilai pahala yang besar. Bahkan saking besarnya nilai pahala yang terkandung didalamnya tidak bisa samakan dengan menyembelih hewan aqiqah atau menyembelih hewan untuk dibagikan ke fakir miskin di hari-hari biasa.
Lantas bolehkah orang yang belum berkurban, ketika sudah mampu kemudian dia ingin berkurban dengan diniatkan untuk orang tua yang sudah meninggal?
Pertanyaan ini disampaikan Najwa Shihab saat membacakan sejumlah QnA yang masuk dalam program bincang-bincang dengan cendekiawan muslim Quraish Shihab.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Quraish Shihab menjawab, “Saya tidak tahu. Tapi saya kira, cara untuk berbakti kepada orang tua, bukan hanya melalui berkurban,” kata Quraish Shihab melalui kanal YouTube Najwa Shihab dikutip Hidayatuna, Selasa (21/5/2024).
Dirinya menambahkan, jika tujuannya birrul walidain (berbakti kepada orang tua), maka tidak disarankan dengan berkurban. Mengapa demikian? Sebab orang tua tidak niat berkurban.
“Jadi, saya kira tidak harus dengan cara berkurban atas nama ibu. Karena ibu kan tidak niat,” jelasnya.
Quraish Shihab kemudian memberikan contoh kasus soal menghajikan orang lain. Para ulama menyebut, jika seseorang tersebut tidak pernah terbersit niat untuk haji, maka menghajikan seseorang tersebut dianggap tidak sah.
“Itu sebabnya para ulama menghajikan orang lain pun kalau yang bersangkutan pun tidak pernah terbersit hatinya untuk haji, maka tidak sah. Itu dalam mazhab Maliki,” tandasnya. []