Iran Nilai AS Bikin Dampak Buruk Bagi Timur Tengah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, menganggap kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memberi dampak negatif bagi Timur Tengah, terutama bagi Iran.
“Amerika Serikat sekali lagi berusaha menciptakan ketegangan dan krisis di kawasan dengan menerapkan kebijakan Iranophobia yang gagal,” ujar Nasser, dikutip dari Reuters, Selasa (18/7/2022).
Selama kunjungan ke Timur Tengah, Biden bertemu beberapa pemimpin negara-negara Timur Tengah seperti pemimpin Arab Saudi, Putra Mahkota Mohamed bin Salman dan Raja Salman, Perdana Menteri Israel Yair Lapid, hingga Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Selain itu, ia juga menggelar pertemuan puncak dengan pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk serta Yordania, Mesir dan Irak.
Dalam pernyataan resmi, mereka berkomitmen untuk melestarikan keamanan dan stabilitas regional, serta memperdalam kerja sama di bidang pertahanan dan intelijen.
Selain itu, mereka juga menekankan upaya diplomatik AS dan sekutu di Timur Tengah untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dan melawan peningkatan ancaman yang mungkin dilakukan Teheran.
Dalam lawatannya, Biden juga mengatakan AS akan memberi bantuan pangan senilai US$1 miliar atau Rp14,9 triliun ke Timur Tengah dan Afrika Utara menyusul perang yang berkecamuk di Ukraina.
Perang di Ukraina disebut menjadi perekat AS dan negara Teluk yang selama ini dingin. Momen itu mengungkapkan titik balik hubungan kedua belah pihak.
PM Yair Lapid mengatakan kunjungan Biden juga demi memperkuat dan mengembangkan upaya bersama Israel-AS menangkal ancaman serangan Iran.
Pernyataan Lapid dilontarkan setelah Gedung Putih menyatakan kunjungan Biden untuk membahas kolaborasi pertahanan udara dengan Israel.