Gus Ulil: Mukmin Sudah Seharusnya Juga Seorang Salik

 Gus Ulil: Mukmin Sudah Seharusnya Juga Seorang Salik

Gus Ulil (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Pendiri Ghazalia College, Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan bahwa tidak semua orang bisa kita sebut “salik.”

Mrnurutny orang-orang yang tidak menyadari hidup di dunia ini sebagai perjalanan menuju akhirat, melainkan sebagai tujuan akhir, bukanlah seorang salik.

“Apa yang disebut “suluk” sejatinya ialah sikap hati dan pikiran, “a state of mind and soul”. Sikap ini akan mendasari prilaku hidup sehari-hari,” ungkap Gus Ulil dalam tulisannya yang dimuat laman resmi Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Pati.

Ia menambahkan, tindakan yang memiliki nilai di mata Tuhan ialah tindakan yang terbit dari sebuah kesadaran, bukan tindakan yang sifatnya permukaan saja, artifisial.

“Tindakan seperti ini ibarat badan tanpa nyawa. Tindakan semacam ini adalah seperti zombie alias mayat yang bergerak; tindakan robotik,” jelasnya.

Dalam hal ini Gus Ulil mengingatkan tentang ajaran ajaran dasar Imam Ghazali tentang akhlak.

Apa yang disebut akhlak bukanlah tindakan yang tampak di permukaan belaka, melainkan sifat tertentu yang mengakar dalam jiwa.

“Seorang mukmin sudah seharusnya juga seorang salik. Mukmin dan salik adalah dua pasangan yang seharusnya saling gandengan,” ujarnya.

Sebab hakekat iman bukanlah sekadar bersyahadat secara verbal. Iman juga cerminan dari sikap jiwa dan pikiran.

“Seorang yang sungguh-sungguh beriman akan memahami dan sekaligus menghayati makna syahadat yang ia ucapkan,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *