Gus Ulil Jelaskan Kedudukan Buruk Orang yang Gemar Bikin Adu Domba di Medsos
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Di tengah penggunaan media sosial (medsos) yang begitu tinggi saat ini, tak sedikit orang yang tanpa sadar mereka telah melakukan kejahatan besar.
Misalnya melakukan adu domba yang tanpa disadari.
Cendekiawan NU, Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) melihat kecenderungan itu kerap dilakukan oleh para pengguna medsos.
Misal ada seseorang hanya karena ingin mendapat perhatian ia rela melakukan kejahatan dengan melakukan provokasi atau adu domba.
“Orang itu kalau melakukan kejahatan, terus diretwitt makin semangat. Selain followernya tambah, makin semangat dia,” kata Gus Ulil dalam video pendek dilansir dari akun TikTok @tvnu_official, Jum’at (19/01/2024).
Mereka akan semakin menjadi-jadi melakukan aksinya tersebut, mana kala apa yang dilakukannya sampai dibahas banyak orang hingga diberitakan.
“Wah, sudah (makin menjadi-jadi),” jelasnya.
Makanya, menurut Gus Ulil, jika diperluas maknanya dalam konteks ini, orang yang memberitakan adu domba, itu jauh lebih jelek dari pada adu dombanya itu sendiri. Kenapa?
“Karena begitu Anda memberitakan, itu memperluas sekupnya (atau) cakupannya. (Sehingga) makin banyak orang yang dengar (mengetahui) dan seterusnya,” ujarnya.
Menantu dari ulama khos KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ini menilai, sejatinya seseorang yang turut mendengarkan atau membahas adu domba tersebut, maka statusnya bisa lebih buruk dari pada orang yang membuat adu domba.
“Jadi hati-hati. Jika ada orang jujur, (ia) menceritakan apa adanya. Bahkan sampai menunjukkan screenshotnya (dengan niat adu domba). (Misal) ini lo ada bukti screenshotnya, kalau gak percaya kamu. Maka orang yang demikian ini adalah orang yang jahat,” ungkapnya.
Dengan demikian kata Gus Ulil, hal itu menunjukkan bahwa sejatinya di dalam kejujuran yang disampaikan seseorang tersebut ternyata terdapat kejahatan di dalamnya.
“Jujur (kalau isinya tentang hal yang gak bener itu) aja jahat,” tandasnya. []