Gus Baha Ingatkan Tak Berlebihan Kepada Orang Fasik dan Munafik
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama muda alim asal Rembang, Jawa Tengah, KH Bahauddin Nursalim atau akrab dikenal dengan Gus Baha pada kesempatan nganjinya mengingatkan agar umat Islam tak berlebihan dan terlalu reaktif kepada orang fasik dan munafik.
Gus Baha menjelaskan, tidak hanya sekarang saja orang fasik dan munafik itu banyak, bahkan di era terbaik, yakni di era Nabi Muhammad SAW sekalipun, dimana manusia terbaik ialah yang semasa dengan Nabi, tetap saja pada masa itu ada juga orang fasik dan munafik.
Untuk itu Gus Baha mengingatkan kepada umat muslim yang menginginkan Islam yang ideal agar bersikap biasa saja dan tidak berlebihan menyikapi kelompok-kelompok orang fasik dan munafik.
“Ini penting sekali, sebab orang sekarang ini mengharapkan Islam dengan ideal. Gak ada orang kafir, gak ada orang fasik dan dunia ini steril. Sehingga, setiap melihat orang fasik jadi marah-marah,” kata Gus Baha dalam potongan videonya ngajinya dikutip dari akun Twitter @SantriGayengCom, Senin (7/9/2020).
Gus Baha menjelaskan, “Saat Nabi Muhammad masih hidup, manusia terbaik adalah beliau. Gitu aja masih ada orang munafik, ya ada orang kafir,” jelasnya.
“Apa sewaktu menjadi Nabi, orang kafir dan orang munafik mati semua? Yang ada hanya orang saleh saja. Mana ada?” sambung Gus Baha.
“Dulu itu (era Nabi Muhammad) orang kafir juga banyak, orang fasik juga banyak. Nah, kamu ini hanya cuma kiai, kok ingin agar gak ada orang kafir. Kamu itu siapa? Paham ya?” tegas Gus Baha.
Karenanya, dalam menyikapi keberadaan orang fasik dan munafik, sebaiknya disikapi biasa dan tidak berlebigan. “Biasa saja kalau ada orang fasik. La wong kita terkadang agak fasik juga, biasa aja. Masa sama-sama fasiknya kok ngaku keberatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, apa lantas sewaktu Nabi Muhammadi masih hidup, kemudian pada waktu itu, tidak ada orang fasik dan tidak ada orang munafik? “Banyak,” tegas Gus Baha. “Jadi, ya biasa saja. Anggap aja itu tantangan,” jelasnya.
“Jadi ingat-ingat ya, saya mohon, jika Anda terpaksa, ada orang yang fasik yang ia benci kiai, kemudian ia mati asal ia Islam dan kebetulan Anda sedang tidak sibuk, ya sebaiknya ikut mensalatinya. Karena dishalatkan itu haknya mayat,” tandasnya.