Golongan Penghafal Alquran yang Tidak Mendapat Kemuliaan

 Golongan Penghafal Alquran yang Tidak Mendapat Kemuliaan

Membincang Perihal Tarek (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Rasulullah Saw menyebutkan dalam beragam hadis mengenai kemuliaan para penghafal Alquran. Mereka akan mendapatkan keberkahan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Di samping itu, Allah SWT. pun akan mengangkat kehormatan orangtua dari anak-anaknya yang menghafal Alquran. Allah juga akan menjaga jasad para penghafal Alquran tetap utuh dalam kubur hingga hari kiamat tiba.

Allah SWT. akan membuka seluruh pintu surga yang bagi para penghafal Alquran, hal ini sebagaimana dikutip dari Republika.co.id. Dia akan memanggil seluruh anggota keluarga para penghafal Alquran untuk berbondong- bondong masuk ke dalamnya.

Meski demikian, tahukah Anda jika tidak semua para penghafal Alquran akan mendapatkan kemuliaan tersebut? Lalu apa yang menyebabkan seorang penghafal Alquran tidak mendapat kemuliaan di atas?

Penghafal Alquran yang Zalim

Ini merupakan salah satu golongan penghafal Alquran yang tidak mendapatkan kemuliaan sesuai yang dijanjikan Allah SWT. Penghafal Alquran golongan ini mampu menghafal Alquran bahkan membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah, tetapi perilakunya menyimpang dalam Alquran.

Dikatakan Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari Republika.co.id, penghafal Alquran yang zalim ini menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Seperti ada orang yang hafal qulhuallahu ahad, dia hafal suratnya, sempurna membacanya. Hanya saja tidak digunakan dalam hidupnya, lisannya bisa mengucapkan semua agama itu sama.

Penghafal Alquran yang Tidak Mengamalkan Ilmunya

Penghafal Alquran yang kedua, yakni para penghafal yang belum bisa mengamalkan Alquran yang dihafalnya untuk kemaslahatan umat. Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, golongan penghafal Alquran ini hanya sebatas menghafal dan mengambil manfaatnya bagi diri sendiri.

Itulah golongan penghafal Alquran yang tidak mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT. Sementara itu, penghafal Alquran yang sejatinya akan mendapatkan kemuliaan ialah dia yang mampu menghafal Alquran.

Ia juga menyegerakan untuk melaksanakan setiap ayat yang dihafalnya dalam kehidupan sehari-hari. Meski belum hafal secara utuh 30 juz, namun dia dengan cepat dapat melaksanakan setiap yang telah dihafalnya dalam kehidupan.

Oleh sebab itu, penghafal Alquran tidak bisa semena-mena terhadap dirinya. Menjadi penghafal Alquran adalah karunia yang luar biasa dan mendapat ganjaran yang setimpal, dengan catatan tidak sekadar menghafal hurufnya saja.

Wallahu’alam bi Showab.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *