Amerika Serikat Memveto Resolusi DK PBB yang Menuntut Jeda Kemanusiaan di Gaza

 Amerika Serikat Memveto Resolusi DK PBB yang Menuntut Jeda Kemanusiaan di Gaza

Pakar Independen PBB Khawatirkan Peningkatan Kekerasan Anti Muslim dan Islamofobia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Amerika Serikat – Amerika Serikat pada Rabu memblokir resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang akan menetapkan jeda kemanusiaan dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza Palestina yang diblokade.

AS memveto resolusi yang dirancang oleh Brazil dan berusaha menjadi perantara akses bantuan ke Gaza di tengah gencarnya serangan udara Israel dan penembakan terhadap orang-orang di wilayah kecil tersebut.

Perwakilan dari 12 negara di DK PBB yang beranggotakan 15 negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut, sementara Inggris dan Rusia abstain.

Resolusi DK PBB memerlukan persetujuan dari kelima anggota yang mempunyai hak veto, termasuk Amerika Serikat, untuk dapat disahkan.

Selain itu, agar resolusi dapat disahkan, tidak ada anggota tetap yang boleh memveto.

Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield membenarkan veto negaranya, dengan mengatakan “resolusi ini tidak menyebutkan hak pembelaan diri Israel.”

Penolakan Washington terhadap resolusi tersebut terjadi sehari setelah sedikitnya 500 orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan bom di sebuah rumah sakit di Gaza.

Palestina menyalahkan rezim Israel atas serangan kurang ajar itu, sementara rezim tersebut membantah bertanggung jawab.

Hampir 3.500 orang tewas dalam lebih dari 11 hari serangan Israel di Gaza.

Kampanye brutal ini dimulai setelah gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza melancarkan serangan terhadap pemukim Israel dan pasukan militer untuk membalas kekerasan selama berbulan-bulan terhadap warga Palestina dan tempat suci mereka.

AS selalu menjadi pendukung setia Israel. Washington telah mendukung rezim tersebut dengan menghalangi upaya internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim atas tindakannya.

Resolusi DK PBB yang diveto oleh AS pada hari Rabu menyerukan pembatalan perintah bagi warga sipil di Gaza utara untuk mengungsi ke bagian selatan pantai untuk mengantisipasi serangan darat besar-besaran oleh Israel.

Lebih dari satu juta orang menjadi tunawisma di Gaza akibat pemboman dan penembakan Israel.

Rezim juga terus melakukan pengepungan yang melumpuhkan wilayah kecil tersebut dengan memutus pasokan air, listrik, dan makanan untuk lebih dari 2,3 juta orang yang tinggal di sana.

Tindakan terhadap rancangan resolusi yang dipimpin Brazil ini menyusul kegagalan resolusi rancangan Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza pada hari Senin.

Resolusi yang dirancang Rusia gagal mendapatkan minimal sembilan suara yang dibutuhkan karena Amerika Serikat dan Inggris memberikan suara menentang rancangan resolusi tersebut.

Sementara lima suara, termasuk Tiongkok, Rusia dan UEA, memberikan suara mendukung dan ada enam abstain. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *