Upacara Online untuk Memperingati Qari Abdul Basit Mesir

 Upacara Online untuk Memperingati Qari Abdul Basit Mesir

Maqashidus Syari’ah Sebagai Penopang Kehidupan Sehari-hari (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Tehran – Sebuah upacara online rencananya akan digelar untuk mengenang mendiang guru tilawah Alquran Mesir Abdul Basit Abdul Samad. Institut Ahsan-ol-Hadith Iran akan menjalankan program virtual di halaman Instagramnya pada hari Selasa.

Acara tersebut akan dihadiri oleh direktur institut Seyed Mohsen Mousavi Baladeh dan sejumlah qari top Iran lainnya. Termasuk Ahmad Abolqassemi, Mohammad Reza Pourzargari, Mehdi Gholamnejad, Hamid Reza Ahmadivafa, Amin Pouya dan Saeed Parvizi.

Abdul Basit Abdul Samad dikenal sebagai salah satu qari Alquran terbesar di dunia. Ia lahir pada tahun 1927 di desa Al-Maza’iza, selatan Mesir. Kakeknya adalah seorang yang alim, ahli Alquran dan penghafal Alquran.

Pada usia 10 tahun, Abdul Basit menyelesaikan hafalan seluruh Alquran di desanya. Dia juga belajar 7 gaya bacaan Alquran pada usia 12 tahun dan 10 gaya pada usia 14 tahun.

Dia mulai membaca Alquran di masjid-masjid dan pusat-pusat keagamaan dan segera menjadi sangat populer. Pada tahun 1951, pada usia 19 tahun, ia pergi ke ibu kota Kairo untuk pertama kalinya dan membacakan ayat-ayat Alquran di Magham Zeynab.

Perjalanan Qari Alquran ke Jakarta

Tokoh dan qari Alquran terkenal seperti Abdul Fattah Sha’shaie, Mustafa Esmaeel, Abdul-Azim Zaher, dan Abolainain Shoaisha hadir di acara tersebut. Penampilannya begitu luar biasa sehingga penonton memintanya untuk melafalkan lebih lama dari 10 menit yang diberikan oleh penontonnya.

Ia terus melafalkan selama lebih dari satu setengah jam; pendengarnya ditangkap oleh penguasaan nada, nada dan aturan Tajwid. Pada tahun yang sama, ia mulai membaca Alquran di radio nasional Mesir.

Abdul Basit melakukan perjalanan ke banyak negara di seluruh dunia untuk membaca Quran. Setelah di Jakarta, Indonesia, lebih dari 250.000 orang berkumpul di masjid dan jalan-jalan di sekitarnya untuk mendengarkan bacaannya.

Pada tahun 1952 ia melakukan ziarah haji dan membaca Alquran di Masjid-al-Haram di Makkah dan Masjid-un-Nabi di Madinah. Mendengarkan bacaan Alquran yang menginspirasi, banyak non-Muslim dikatakan telah memeluk Islam, termasuk 6 di Los Angeles dan 164 di Uganda.

Abdul Basit Abdul Samad meninggal karena diabetes dan penyakit liver pada November 1988. Ribuan penggemarnya menghadiri pemakamannya. Pemakaman itu juga dihadiri oleh para duta besar negara-negara Islam di Kairo. 

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *