Temui Muslim Uighur Virtual, Menlu AS Dengarkan Keluhan Mereka
HIDAYATUNA.COM, Washington – Temui muslim Uighur secara virtual, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken dengarkan semua keluh kesah mereka.
Pada kesempatan itu, Blinken mendengarkan semua yang alami para muslim Uighur yang sedang ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang barat laut China. Proses dengar pendapat ini dilakukan pada Selasa (6/7) kemarin.
Setelah mendengar keluhan mereka, Blinken bertekad ingin mambantu muslim Uighur untuk menghentikan penindasan yang dilakukan China terhadap muslim Uighur.
Dalam pernyataan Departemen Luar Negeri AS dilansir dari Sindonews, Rabu (7/7/2021). Menlu Blinken merasa perlu untuk bertemu langsung dengan para Muslim Uighur yang ditahan.
“Blinken ingin mendengar langsung dari tujuh mantan tahanan, kerabat, dan pendukung. Tentang kondisi dan komunitas Uighur yang dihadapi secara lebih luas,” jelasnya.
Lebih lanjut, tujuannya untuk mendengar secara langsung kesan mereka tentang kekejaman yang sedang berlangsung di Xinjiang. Bagaimana penahanan satu juta orang Uighur terjadi.
Departemen Luar Negeri AS juga menjelaskan bahwa perbincangan virtual ini merupakan kesempatan bagi para peserta. Untuk menawarkan rekomendasi apa pun yang mungkin dimiliki.
Dia mengatakan pertemuan itu menunjukkan kesinambungan dalam kebijakan AS tentang masalah antara pemerintahan Joe Biden dan Donald Trump yang sangat berbeda.
Pemerintahan menyebut kampanye di Xinjiang sebagai genosida dan menjatuhkan sanksi terhadap China atas pelanggaran hak asasi manusia. Mantan menteri luar negeri Mike Pompeo bertemu beberapa kali dengan mantan tahanan Uighur selama masa jabatannya sebagai diplomat AS.
“AS telah berbicara dengan sangat jelas dan konsisten tentang pelanggaran, tentang kekejaman. Tentang genosida yang sedang berlangsung yang terjadi di Xinjiang. Jika kami anggap tepat, saya menduga kami akan menggunakan alat tambahan ke depan untuk meminta pertanggungjawaban di sana,” ujarnya.