Taubatnya Mantan Pengikut Islam Jamaah

 Taubatnya Mantan Pengikut Islam Jamaah

Menggugat Penggunaan Atsar Sahabat tentang Tradisi (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Dalam pengakuan seorang yang pernah aktif di Islam Jamaah dan diamini oleh para sahabatnya, ia pernah menjadi doktriner bagi Islam Jamaah. Kaum Muslimin di luar golongannya disebut Kafir, secara jelas beliau menyebut bahwa yang paling banyak dihukumi ahli bidah adalah warga Nahdliyyin.

Hidayah dan pertolongan Allah datang kepadanya. Beliau mulai belajar lebih banyak tentang Islam. Beliau bertaubat dari mengafirkan sesama Muslim.

Saya pun teringat pada dawuh Imam di bidang Akidah kita. As-Sarakhsi berkata:

ﻟﻤﺎ ﻗﺮﺏ ﺣﻀﻮﺭ ﺃﺟﻞ ﺃﺑﻲ اﻟﺤﺴﻦ اﻷﺷﻌﺮﻱ ﻓﻲ ﺩاﺭﻱ ﺑﺒﻐﺪاﺩ، ﺩﻋﺎﻧﻲ ﻓﺄﺗﻴﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: اﺷﻬﺪ ﻋﻠﻲ ﺃﻧﻲ ﻻ ﺃﻛﻔﺮ ﺃﺣﺪا ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ

“Menjelang wafatnya Abu Hasan Al-Asyari di rumahku, di Baghdad, ia memanggilku dan aku mendatangi beliau. Al-Asyari berkata: “Saksikan bahwa aku tidak mengafirkan seorang pun dari Ahli Qiblah (umat Islam).”

ﻗﻠﺖ: ﻭﺑﻨﺤﻮ ﻫﺬا ﺃﺩﻳﻦ، ﻭﻛﺬا ﻛﺎﻥ ﺷﻴﺨﻨﺎ اﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﻓﻲ ﺃﻭاﺧﺮ ﺃﻳﺎﻣﻪ ﻳﻘﻮﻝ: ﺃﻧﺎ ﻻ ﺃﻛﻔﺮ ﺃﺣﺪا ﻣﻦ اﻷﻣﺔ، ﻭﻳﻘﻮﻝ: ﻗﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ -ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: “ﻻ ﻳﺤﺎﻓﻆ ﻋﻰ اﻟﻮﺿﻮء ﺇﻻ ﻣﺆﻣﻦ” ﻓﻤﻦ ﻻﺯﻡ اﻟﺼﻠﻮاﺕ ﺑﻮﺿﻮء ﻓﻬﻮ ﻣﺴﻠﻢ.

Saya (Al-Hafidz adz-Dzahabi) berkata: “Seperti ini pula ajaran agama saja. Demikian halnya guru kami, Ibnu Taimiyah, berkata di akhir hidupnya: “Aku tidak mengafirkan seorang pun dari umat ini. Ia menyampaikan hadis Nabi shalallahu alaihi wa sallam: “Tidaklah seseorang menjaga wudhu kecuali dia seorang Muslim”. Maka barang siapa yang menjaga shalatnya dengan wudhu maka dia seorang Muslim. (Siyar A’lam An-Nubala’, 11/393)

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *