Tantangan Baru Ibadah Haji dan Umroh Hingga Wisata Islami

 Tantangan Baru Ibadah Haji dan Umroh Hingga Wisata Islami

Haji (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Tantangan baru dalam peningkatan layanan haji, umroh dan wisata islami harus diambil oleh para stakeholder. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, H Khorizi dalam Indonesia Islamic Marketing Festival (IMMF) 2021 kemarin, Senin (12/7/2021).

“Kementerian Agama hari ini melakukan pengawasan dan memberikan perizinan. Maka dari itu, peluang umrah ke depan pasca pandemi kita harus raih sebaik-baiknya untuk kesejahteraan umat. Kalau kita bisa mitigasi dengan baik, penyelenggaraan umrah akan lebih siap daripada program haji,” ujar H Khoirizi.

Ibadah haji di tengah pandemi menimbulkan berbagai tantangan baru. Di antaranya konsekuensi biaya dari rangkaian pemeriksaan rapid antigen, PCR, dan vaksinasi calon jemaah sebelum keberangkatan.

Tidak kalah penting, ketidakpastian kuota keberangkatan oleh pemerintah Arab Saudi, dan kesiapan pemerintah Indonesia dalam memberikan skema layanan teknis dan administratif yang optimal.

Terlepas dari tantangan ini, H. Priyadi Abadi, Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum menyampaikan optimisme-nya mengenai kelancaran Ibadah Haji 2021.

“Saat ini saja, permintaan tur kita untuk ke luar negeri masih tinggi meskipun di masa pandemi, padahal pulang ke Indonesianya saja harus karantina. Apalagi nanti permintaan pasca pandemi. Oleh karenanya kami banyak sekali mencatat permintaan mereka yang tak sabar untuk jalan-jalan. Kami memperkirakan adanya lonjakan yang luar biasa akan permintaan konsumen yang tinggi pasca pandemi.”, ujar Priyadi.

Wisata Islami Virtual

Sementara itu, dari segi wisata islami, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Indonesia melakukan berbagai macam strategi termasuk virtual travelling. Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai strategi.

“Ada beberapa strategi yang kita lakukan, seperti kerjasama dengan masjid istiqlal bagaimana untuk mengembangkan wisata religi. Bagaimana islam itu tak hanya untuk umat muslim karena banyak hal yang bisa kita kembangkan. Itu juga kenapa kami kerjasama dengan istiqlal untuk membuat narasi karena mereka punya sejarah dan keberagaman toleransi yang luar biasa,” tutur Nia.

Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 hari pertama (Episode 1) berlangsung selama kurang lebih dua jam. Acara akan dilanjutkan ke Episode 2 pada tanggal 13 Juli 2021 dengan tema Branding Produk Qurban: Meningkatkan Nilai dan Kualitas Produk Qurban Untuk Kemakmuran Ummat.

Sebelumnya, Dr Beny Witjaksono, Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), mengungkapkan bahwa peningkatan layanan ini merupakan implementasi Rencana Strategis Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji tahun 2020.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *