Sunah Menggosok Gigi Saat Puasa, Ini Syaratnya
HIDAYATUNA.COM – Bulan Ramadhan yang jatuh di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, karenanya tidak mengherankan jika setelah sahur dan salat subuh kebanyakan dari kita melanjutkan tidur.
Problemnya adalah setelah bangun tidur bau mulut terasa tidak sedap sehingga kita pun memutuskan untuk menggosok gigi, padahal dalam hadis riwayat Imam Bukhari disebutkan “Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dibandingkan harumnya minyak misik.” Lantas benarkah menggosok gigi pada siang hari di bulan Ramadhan justru disunahkan ?
Betul, menggosok gigi atau bersiwak di siang hari pada bulan ramadhan disunahkan dengan syarat bau mulut tersebut muncul disebabkan oleh tidur, hal ini menurut Imam Jamal ar-Ramli, walaupun menurut Ibnu Hajar hukumnya Makruh.
فتح المعين: وَيٌكرَهُ سِوَاكٌ بَعْدَ زَوَالِ وَقَبَل غُرُوبِ وَإنْ نَامَ أو َأكَلَ كَرِيْهَا نَاسِيًا وَقَالَ جمعٌ لَمْ ُيكْرَهُ بَل يُسَنَ إنْ تغَيّرَ الفَم بِنَخو نَوْمٍ
Kitab Fathul Muin : “Orang yang berpuasa dimakruhkan bersiwak setelah matahari tergelincir ke arah barat dan sebelum matahari terbenam, sekalipun ia baru bangun dari tidurnya atau ia lupa memakan makanan yang memiliki bau tidak sedap. Namun segolongan ulama berpendapat bahwa hukumnya tidak dimahrukan, bahkan disunahkan bersiwak , jika bau mulut tersebut berubah dikarenakan tidur.”
Kesimpulannya adalah diperbolehkan menggosok gigi saat puasa dengan syarat pasta gigi tidak sampai tertelan (jika tertelan tentu puasanya batal). Sedangkan menurut sebagian pendapat dari Syafi’iyah menggosok gigi setelah tergelincirnya matahari hukumnya tidak makruh bahkan bisa sunah jika bau mulut disebabkan karena tidur. Wallahu ‘Alam
Sumber : (1) Menjawab Problematika “Fiqh Keseharian” (2) Ngaji Fiqih untuk bekal kehidupan dunia dan akhirat .
Baca Juga: Kesunahan Niat Puasa Satu Bulan Penuh di Malam Pertama Ramadhan