Kesunahan Niat Puasa Satu Bulan Penuh di Malam Pertama Ramadhan
HIDAYATUNA.COM – Di beberapa daerah pada malam pertama bulan Ramadhan imam salat tarawih mengajak para jamaah agar niat ber-puasa sebulan penuh sebagai antisipasi bila hari berikutnya lupa untuk niat. Apakah hal ini dapat dibenarkan dan apakah di tiap harinya kita masih diharuskan untuk berniat ?
Para ulama berpendapat bahwa disunahkan berniat puasa satu bulan penuh mengikuti (taqlid) pendapat imam Malik. Hal ini dimaksudkan agar puasa seseorang pada hari dimana ia lupa berniat tetap dihukumi sah. Namun perlu diingat bahwa walau kita melakukan niat puasa satu bulan penuh namun setiap hari kita tetap diwajibkan niat seperti biasa.
Hal ini dijelaskan dalam kitab Hasiyah Qolyubi sebagaimana berikut :
حاشية قليوبي الجزئ الثاني
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ ًصَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيْدُ الْاِمَامِ مَالِكٍ فيِ يَوْمٍ نَسِيَ الّنِيَةَ فِيْهِ مَثَلًا لِأَنَّهاَ عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيْع الشَّهر، وَعِنْدَنَا لِلَّيْلَةِ الْأُولى فَقَطْ
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Almarhum KH. Idris Marzuqi di dalam karyanya Sabil al-Huda mencontohkan lafaz niat puasa satu bulan penuh sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya : “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah”