Suara Pembaca Al-Qur’an Tidaklah Qadim
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sudah maklum bahwa dalam mazhab Ahlussunah wal Jamaah disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah dan kalamullah bukan makhluk (qadim).
Namun sebagian orang yang mengklaim mengikuti salaf salah paham sehingga menyangka bahwa suara bacaan Al-Qur’an yang keluar dari mulut manusia adalah qadim (tidak berawal) juga.
Padahal sudah jelas dan terang benderang terlihat bahwa segala yang keluar dari diri makhluk adalah pasti tidak qadim.
Biasanya orang yang bersikukuh bahwa suara bacaan ayat adalah qadim hanyalah orang yang berdalil pada taklid buta dan nalar “pokoknya begitu.”
Nalarnya tidak digunakan sama sekali hingga melawan fakta. Kesalahannya dikritik keras oleh seorang ulama berikut ini:
مَنْ قَالَ إنَّ صَوْتَ الْعَبْدِ بِالْقُرْآنِ وَمِدَادَ الْمُصْحَفِ قَدِيمٌ فَهُوَ مُخْطِئٌ ضَالٌّ وَلَمْ يَقُلْ بِهَذَا أَحَدٌ مِنْ عُلَمَاءِ أَصْحَابِ الْإِمَامِ أَحْمَدَ وَلَا غَيْرِهِمْ. وَمَا نُقِلَ عَنْهُمْ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ لَيْسَ الْقُرْآنُ إلَّا الصَّوْتُ الْمَسْمُوعُ مِنْ الْقَارِئِ وَالْمِدَادُ الَّذِي فِي الْمُصْحَفِ وَهُوَ مَعَ ذَلِكَ قَدِيمٌ فَهَذَا كَذِبٌ مُفْتَرًى
Artinya:
“Siapa yang berkata bahwa suara manusia yang membaca Al-Qur’an dan tinta-tinta mushaf adalah qadim, maka dia salah dan sesat.
Tidak ada satupun pengikut Imam Ahmad atau Imam lainnya yang berkata seperti itu.
Keterangan yang dinukil dari mereka bahwasanya mereka berkata bahwa Al-Qur’an tidak lain hanyalah berbentuk suara yang didengar dari pembaca dan tinta yang tertulis di mushaf tapi meski demikian ia adalah qadim, maka keterangan ini bohong dan hoax.”
Kritik tersebut disampaikan oleh Ibnu Taymiyah dalam Majmu’ Fatawa-nya. []