Al-Qur’an: Kitab Suci yang Juga Soroti Keajaiban Ilmiah
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Al-Qur’an sebagai firman Allah menjadi kitab suci umat Islam. Di dalamnya tidak hanya mengandung pembahasan perihal ke-ilahiyah-an tetapi juga menyoroti keajaiban ilmiah.
Menyoroti rahasia yang tidak diketahui manusia itu menyenangkan, termasuk seputar keajaiban ilmiah.
Dan yang lebih menyenangkan lagi adalah mengetahui bahwa ada sebuah kitab yang 14 abad lalu menawarkan sekilas gambaran tentang apa yang baru-baru ini ditemukan oleh para ilmuwan.
Keajaiban ilmiah merupakan salah satu aspek utama mukjizat Al-Quran di era saat ini. Banyak ayat Al-Quran yang merujuk pada isu-isu ilmiah.
Karena beberapa dari isu-isu ini belum ditemukan pada saat Al-Quran diturunkan dan manusia baru mengetahuinya beberapa abad kemudian, maka hal itu dianggap sebagai bagian dari mukjizat Kitab Suci.
Al-Quran adalah kitab yang tidak kehilangan kesegarannya seiring berjalannya waktu, tetapi semakin maju ilmu pengetahuan, semakin banyak rahasia Kitab Suci yang ditemukan dan semakin cemerlang ayat-ayatnya. Ini bukan pernyataan, tetapi fakta.
Berikut ini adalah beberapa contoh mukjizat ilmiah Al-Quran:
1- Bumi yang dipersiapkan oleh hujan untuk menanam tanaman
“Hendaklah manusia memperhatikan (bagaimana Kami menghasilkan) makanannya. Kami turunkan air yang banyak, lalu Kami belah bumi, lalu Kami tumbuhkan di sana biji-bijian, anggur, dan sayur-sayuran.”
Permukaan bumi mula-mula ditutupi bebatuan. Kemudian, selama jutaan tahun, terjadi hujan yang terus menerus, memecah bebatuan menjadi berkeping-keping.
Dmenciptakan tanah yang baik untuk pertanian. Inilah yang terus terjadi hingga kini, dan merupakan fakta yang telah disebutkan Al-Quran ratusan tahun yang lalu.
2- Tumbuhan yang berpasangan
“Dialah yang membentangkan bumi, lalu menjadikan di atasnya gunung-gunung dan sungai-sungai.
Dan Dia jadikan padanya dua pasang buah-buahan, dan Dia tutupi malam dengan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ayat 3 Surat Ar-Raad)
Ahli botani Swedia, Carl von Linné (1707-1778) menemukan pada abad ke-18 bahwa berpasangan merupakan aturan yang hampir universal di dunia tumbuhan, sementara Al-Quran telah menyoroti fakta ini berabad-abad sebelumnya. []