‘Soft Skill’ Penting bagi Guru dari Kitab KH Hasyim Asy’ari

 ‘Soft Skill’ Penting bagi Guru dari Kitab KH Hasyim Asy’ari

‘Soft Skill’ Penting bagi Guru dari Kitab KH Hasyim Asy’ari (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sejak Ustadz Azhar wafat setahun lalu, saya diminta oleh para Pimpinan Nurul Hayat untuk menjadi Ketua Pengawas Pendidikan di lingkungan Pesantren Khairunnas.

Alhamdulillah para pengajar di pesantren yang dibina oleh NH ini banyak melibatkan alumni pesantren Salaf, utamanya Sidogiri.

Tadi pagi, Ketua Yayasan Pesantren dan Pendidikan Khairunnas mengawali pertemuan untuk seluruh guru di kawasan Surabaya.

Latar belakang para guru ini bermacam-macam, namun tetap dengan komitmen mendidik para santri dan murid.

Saya diminta menyampaikan materi kitab Adabul Alim wal Mutaallim, etika bagi guru dan murid selama mencari ilmu.

Saya rangkum materi ini dengan uraian kajian yang santai namun tetap memprioritaskan isi kitab tersebut.

Guru-guru yang melamar untuk mengajar tentu telah sesuai dengan keahliannya.

Misalnya guru matematika memiliki ijazah jurusan matematika selama kuliah.

Demikian pula guru yang mengampu mata pelajaran yang lain. Keahlian ini disebut hard skill. Bahasa lainnya adalah keterampilan teknis saat mengajar.

Di kitab Mbah Hasyim Asy’ari ini lebih kepada nilai soft skill, keterampilan non teknis.

Di antaranya meliputi kepribadian guru, nilai-nilai mulia dalam diri seorang guru, dan lainnya.

Misal yang paling membedakan selama proses pembelajaran di dunia pesantren dan sekolah umum, adalah didahului dan diakhiri dengan doa.

Para santri sejak sebelum Subuh sudah dibangunkan untuk munajat.

Guru ‘mentirakati’ dalam doanya setiap selesai waktu salat, tidak meninggalkan ibadah wajib dan merutinkan ibadah sunah, dan sebagainya.

Mengapa? Sebab semua ilmu, khususnya ilmu agama, perlu diminta kepada Dzat Sang Pemilik ilmu, Dialah Allah yang berfirman dalam hadis Qudsi-Nya:

ﻭﻣﺎ ﺗﻘﺮﺏ ﺇﻟﻲ ﻋﺒﺪﻱ ﺑﺸﻲء ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲ ﻣﻤﺎ اﻓﺘﺮﺿﺖ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻣﺎ ﻳﺰاﻝ ﻋﺒﺪﻱ ﻳﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻲ ﺑﺎﻟﻨﻮاﻓﻞ ﺣﺘﻰ ﺃﺣﺒﻪ

Artinya:

“Tidak ada hambaKu yang mendekatkan diri kepadaKu yang paling Aku cintai dibanding ibadah yang Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaKu selalu melakukan ibadah sunah untuk mendekatkan diri kepadaKu hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah). []

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *