Seluruh Sel Tubuh dapat Melihat Allah dan Mendengar Kalam-Nya

 Seluruh Sel Tubuh dapat Melihat Allah dan Mendengar Kalam-Nya

Perbedaan antara Kalam dan Lafadz

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Dalam sunnatullah yang berlaku antar makhluk, melihat adalah aktivitas yang khusus bagi mata dan mendengar adalah aktivitas yang khusus bagi telinga.

Namun tidak demikian bila yang dibahas adalah Allah, Tuhan yang sama sekali tiada bandingannya.

Dalam ayat mau pun hadis diceritakan bahwa nanti di akhirat anggota badan berkomunikasi dengan Allah menceritakan apa yang dikerjakannya sewaktu hidup.

Ini membuktikan bahwa sunnatullah yang berlaku di dunia tidak berlaku di akhirat.

Berdasarkan hal itu, dalam kasus rukyatullah dan mendengar kalamullah, yang terlibat bukan hanya organ mata atau telinga.

Keduanya tetap berfungsi tentu saja, tapi bukan hanya keduanya yang berfungsi.

Karena itu, dalam Syarah Kharidah yang berjudul al-Futuhat al-Yusriyah, Syaikh Yusri menjelaskan:

وبالتالي كلام الله إذا تجلى على مخلوق بصفته القديمة سمعه بكله وليس بأذنه، فكل ذرة فيه تصبح اذنا تسمع وتعي … كما أنه إذا تجلى على عبد بالرؤيا يراه بكله،

Artinya:

“Kemudian, kalamullah ketika bertajalli atas makhluk dengan sifatnya yang qadim, maka makhluk akan mendengarnya dengan seluruh tubuhnya, tidak dengan telinganya saja. Maka semua sel di tubuhnya menjadi telinga yang dapat mendengar dan mengerti. … Seperti halnya ketika Allah bertajalli atas seorang hamba dengan penglihatan, maka dia akan melihat Allah dengan seluruh badannya.”

Karena itu, maka rukyatullah dan mendengar kalamullah tidak akan serupa dengan apa pun.

Ketika berkomunikasi dengan Allah, maka tidak ada ketergantungan pada mulut sehingga mulut yang terkunci pun tidak masalah.

Demikian juga ketika melihat Allah, sama tidak ada ketergantungan pada mata atau cahaya sehingga mata yang terpejam atau menghadap ke mana pun tidak jadi masalah.

Itu semua karena saking kuatnya tajali Allah.

Dalam tulisan kemarin, saya menulis bahwa rukyatullah dengan penglihatan mata sebagai mukaddimah untuk menekankan bahwa rukyatullah dengan pandangan mata itu benar-benar terjadi, tidak hanya berupa pengetahuan saja.

Dalam tulisan kali ini kita melangkah pada tahap berikutnya bahwa rukyatullah tidak hanya dengan mata tapi juga dapat terjadi dengan seluruh anggota tubuh.

Apabila masih sulit memahami ini, maka harus disadari bahwa Allah adalah desainer yang memberi kemampuan melihat pada mata dan kemampuan mendengar pada telinga.

Kalau Allah mau, maka mudah saja memberi kemampuan tersebut pada organ lainnya.

Bahkan pada benda-benda sekalipun sehingga dalam kisah-kisah mukjizat para Nabi sering disebutkan benda-benda yang jadi hidup.

Semoga bermanfaat. []

Abdul Wahab Ahmad

Ketua Prodi Hukum Pidana Islam UIN KHAS Penulis Buku dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *