Penjelasan Gus Baha Perihal Lebih Utama Kerja daripada Menerima Tamu di Hari Raya

 Penjelasan Gus Baha Perihal Lebih Utama Kerja daripada Menerima Tamu di Hari Raya

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa secara kududukan bekerja lebih utama dari pada menerima tamu saat hari raya. (Istimewa)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa secara kududukan bekerja lebih utama dari pada menerima tamu saat hari raya.

Meski sama-sama baik keduanya, namun jika dinilai berdasarkan ibadah, maka menurut Gus Baha, memilih bekerja lebih utama dari pada menerima tamu di hari lebaran.

“Memang termasuk kebaikan, tapi ibadah terbaik adalah kerja. Ketika makan di rumahnya, yang ia makan adalah uang hasil jualannya,” kata Gus Baha.

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam pengajiannya yang diunggah akun YouTube milik Santri Ganyeng, dikutip Hidayatuna.com, Senin (15/04/2024).

Untuk itulah, dalam tradisi di keluarganya, Gus Baha hanya memberlakukan satu hari sampai dua hari dalam merayakan lebaran.

Dengan kata lain, untuk menerima tamu bersilaturrahim lebaran, Gus Baha hanya sampai malam hari kedua bulan Syawal.

“Tradisi hari raya (lebaran) di kediaman saya hanya saat hari pertama saja atau sampai malam hari ke dua Syawal,” ujar Gus Baha.

Mengapa demikian? Hal itu dilakukan agar orang biar tetap bisa kerja sesuai kemampuan masing-masing.

Karena ada orang memang dituntut untuk bekerja, meski dalam suasana lebaran.

Karenanya, merayakan lebaran menurut hemat Gus Baha tidak perlu berlama-lama. Yang lebih utama adalah bekerja.

Ia menjelaskan, tidak pernah ada yang menyebut bahwa ibadah terbaik justru dengan cara menerima tamu di hari raya Idul Fitri, melainkan adalah bekerja. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *