Nyai Dewi: Pesantren Harus Cetak Generasi Paham Agama yang Inklusif, Luas dan Mampu Jawab Persoalan Zaman

 Nyai Dewi: Pesantren Harus Cetak Generasi Paham Agama yang Inklusif, Luas dan Mampu Jawab Persoalan Zaman

HIDAYATUNA.COM, Jambi – Ketua Jam’iyah Pengasuh Pesantren Putri dan Mubalighah (JP3M) Jambi, Nyai Ulil Azmi Dewi Hafshoh (Nyai Dewi) mengatakan pesantren merupakan ujung tombak pendidikan agama dan akhlak di Indonesia. Pesantren harus mencetak generasi-generasi paham keagamaan yang inklusif, luas, dan mampu menjawab persoalan kemasyarakatan.

“Dengan begitu, Islam rahmatal lil alamin benar-benar terwujud dengan baik,” katanya saat mengadakan pertemuan ‘Ibu-Nyai, Nawaning dan Mubalighah’ di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’at di Kota Batanghari, Jambi, Minggu (06/10/2019) dikutip HIDAYATUNA.COM dari laman Suaranahdliyin.com

Selain itu, ia ajak ibu-ibu nyai supaya tidak bosan menyampaikan pada para nawaning dan para santri untuk selalu menjaga faham ‘Aswaja An-Nahdhiyah’.

“Akhir-akhir ini, faham radikal mulai gencar disebarkan oleh mereka yang paham keagamaannya sempit. Mereka sangat gencar, maka kita harus lebih gencar,” tegasnya.

Di sisi lain, ia juga menjelaskan JP3M sebagai wadahnya para ibu nyai, nawaning, serta muballighah ini yang memunyai program-program pengembangan pesantren. Di antaranya, selain pengembangan bidang agama juga bidang ekonomi, sosial, budaya.

Bahkan, ia sangat bersyukur sekaligus berharap, dengan adanya JP3M ini, bisa menjadi wadah silaturrohim para nyai agar bisa saling berbagi ilmu dan informasi tentang kepesantrenan.

“Tidak hanya tentang keagamaan tapi juga sosial, ekonomi dan juga budaya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, sebelum acara itu berakhir, ia berpesan kepada seluruh pengasuh pesantren untuk terus menanamkan cinta tanah air kepada para santri.

“Santri harus mencintai negerinya sendiri. Dan NKRI harga mati,” pungkasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *