Mengenal Asal Usul Nabi Khidir
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bagi umat Islam, nama Nabi Khidir tentu sudah tidak asing lagi. Namun tahukah kalian bagaimana sejarah asal usul atau silsilah dari Nabi Khidir?
M Alwi Fuadi dalam bukunya berjudul “Nabi Khidir” menjelaskan bahwa nama asli Nabi Khidir adalah Balya bin Malkan bin Faligh bin ‘Abir bin Salikh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh.
“Silsilah nama ini berasal dari pendapat Ibnu Abbas. Menurut pendapat Ibnu Ishak, dia adalah putra al-‘Ish bin Ishak bin Ibrahi al-Khalil,” ungkap Alwi dikutip Kamis (7/1/2021).
Namun sumber lain mengatakan berbeda. Di mana an-Naqhasy memiliki pendapat lain. Menurutnya, kata Alwi, Nabi Khidir adalah putra Fir’aun.
“Akan tetapi, menurut at-Thabari pendapat ini tidak valid. Sebagian ulama lain berpendapat Khidir adalah Alyasa’, teman Ilyas. Pendapat ini tidak valid,” jelasnya.
Ada lagi yang berpendapat bahwa Nabi Khidir adalah Armiya’. “Sayang pendapat ini pun tidak valid,” katanya.
Nabi Khidir dan Masa Kecilnya
Sementara itu, lanjut Alwi, Abu al-Qasim Abdullah bin Hasan al-Khats’ami dalam kitab “at-Tafsir” menyatakan bahwa Nabi Khidir adalah putra seorang raja bernama ‘Amiyal.
“Raja ini merupakan putra dari al-‘Ish ibnu Ishak. Ibunya adalah Alha, seorang putri raja bernama Faris,” jelasnya.
Diceritakan, Nabi Khidir dilahirkan di sebuah gua. Ibunya memberikan susu segar kambing setiap hari ketika Khidir masih bayi. Kemudian, Khidir diambil anak oleh seorang penggembala dan dididik sampai menginjak dewasa.
“Dia tumbuh menjadi anak cerdas dalam hal tulis dan membaca shuhuf (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim,” ujarnya.
Pada dasarnya nama Nabi Khidir adalah sebuah gelar. Ini berdasarkan suatu riwayat yang diterima dari Abu Sa’id Muhammad bin Abdillah bin Hamdun, dari Muhammad bin Yahya, Abdurrahman bin Basyar dan Ahmad bin Yusuf, keduanya berkata:
“Abdullah bin Hamid al-Waraq, dari Makki bin Abdan, dari Abu al-Azhar, dari Abdurrazak, dari Muammar, dari Wahab bin Munabbih, dari Abu Hurairah telah memberitahukan kepada kami bahwa Rasulullah pernah bersabda: ‘Ia dinamai Khidir karena ia duduk dengan memakai pakaian dari bulu unta berwarna putih di mana jika kain itu bergoyang maka di bawahnya akan tampak berwarna hijau’.”