Masjid-Masjid di Inggris Gelar Kampanye Puasa Tanpa Plastik

 Masjid-Masjid di Inggris Gelar Kampanye Puasa Tanpa Plastik

Masjid-Masjid di Inggris Kampanyekan Puasa Tanpa Plastik (Ilustrasi/Freepik_gstudioimagen1)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Selama bulan Ramadhan, sejumlah masjid-masjid di Inggris menggelar kampanye unik. Di mana mereka meluncurkan proyek percontohan membuang peralatan makan berbahan plastik.

Kampanye ini turut disemarakkan oleh sejumlah masjid-masjid di Barat Daya, Tenggara, Barat Laut, dan Midlands. Selain itu kegiatan tersebut juga telah melibatkan banyak pihak.

Penggagas British Mosques and Projects Against Plastic (PAP), Naseem Talukdar menjelaskan kegiatan itu dilakukan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan limbah sampah plastik.

“Melindungi lingkungan adalah aspek penting dalam Islam dan bersama-sama kita dapat mengatasi polusi plastik secara nasional,” kata Naseem dilansir dari About Islam, dikutip Senin (27/3/2023).

Diperkirakan ada 500 masjid di Inggris dan masing-masing masjid dapat menggunakan hingga 3.000 botol air dan 2.000 piring plastik serta peralatan makan selama Ramadhan.

Naseem percaya bahwa dengan mengurangi limbah di masjid akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. “Kami berupaya melibatkan semua masjid dalam kampanye dan menolak plastik sekali pakai,” katanya.

“Jika semua orang terlibat, kami dapat menghemat sekitar satu ton sampah per masjid. Ini akan menguntungkan komunitas tersebut secara langsung dan negara pada umumnya.”

Saat ini, masjid sedang bekerja untuk memasang stasiun isi ulang air yang akan menghemat satu ton plastik per masjid.

Sementara itu, Lord Dick Newby OBE, pemimpin Lib Dems di House of Lords, menjadi tuan rumah peluncuran #PlasticFreeRamadan secara nasional di Parlemen.

“Jika kita ingin membersihkan lingkungan, kita harus secara drastis mengurangi penggunaan plastik. Ramadhan Bebas Plastik menunjukkan bagaimana hal ini dapat dilakukan. Itu layak untuk setiap kesuksesan,” katanya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *